Tekan Kerugian Saat Gagal Panen, Petani Diminta Ikut Asuransi Pertanian

www.inikebumen.net PETANAHAN - Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, meminta para petani di Kabupaten Kebumen mengansurasikan lahan sawahnya. Permintaan itu disampaikan bupati pada acara Panen Padi Bersama di Desa Grogolpenatus, Kecamatan Petanahan, Selasa (25/7/2017).

Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, bersama rombongan berjalan kaki setelah memanen padi di Desa Grogolbeningsari, Kecamatan Petanahan, Selasa (25/7/2017).

Asuransi pertanian ini, kata bupati, bertujuan untuk mengurangi risiko kerugian para petani padi. Akibat ketidakpastian musim, hama, risiko bencana alam, dan jenis risiko lainya.

"Sehingga petani tetap bisa melakukan usaha tani setelah gagal panen," ujar Mohamad Yahya Fuad.

Untuk mendapat asuransi pertanian, ada beberapa kriteria pemilihan calon peserta. Diantaranya petani yang menggarap atau menguasai lahan sawah, melakukan usaha budidaya padi dan tergabung dalam kelompok tani aktif.

Kemudian, membayar premi sebesar 20 persen per musim tanam dan yang 80 persen disubsidi oleh pemerintah dengan penggantian sebesar Rp 6 juta per hektar. Sedangkan premi sebesar Rp 180 ribu, namun pemerintah memberikan subsidi sebesar 80 persen sehingga para peserta hanya perlu membayar sebesar Rp 36 ribu.

Iuran atau premi sebesar Rp 36.000 per hektar per musim. Atau hanya Rp 6.000 per 100 ubin. "Maka ketika gagal panen karena hama wereng, kena tikus atau banjir atau bencana lain, akan diganti Rp 6 juta per hektar," paparnya.

Tak hanya lahan pertanian, untuk ternak sapi juga ada asuransi. Dengan membayar Rp 40.000 per tahun, apabila sapi tersebut mati karena keracunan, penyakit, bencana maka akan diganti Rp 10 juta.  

"Dengan demikian, petani maupun peternak bisa lebih tenang dalam bertani atau beternak. Minimal uang tersebut  dapat untuk membeli bibit, pupuk, atau pedet baru. Untuk itu jangan ragu, manfaatkan asuransi ini," kata dia.(*)