44.946 Keluarga di Kebumen Masih BAB Sembarangan - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

44.946 Keluarga di Kebumen Masih BAB Sembarangan

www.inikebumen.net KEBUMEN - Dari 341.902 Kepala Keluaraga (KK) yang ada di Kabupaten Kebumen, hingga saat ini masih ada 44.946 KK atau 13,15 persen masih belum memiliki jamban. Hal itu menandakan di di Kabupaten Kebumen masih banyak warganya yang Buang Air Besar Sembarang (BABS).
44.946 Keluarga di Kebumen Masih BAB Sembarangan
Camat dan Kepala Puskesmas bersalaman dengan Bupati Kebumen, usai menandatangani pakta integritas untuk mewujudkan daerahnya bebas BAB sembarangan. 
Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, meminta permasalahan tersebut harus diselesaikan paling lambat tahun 2019 mendatang.

Permintaan itu disampaikan Bupati Mohammad Yahya Fuad, pada acara rakor terpadu dalam rangka percepatan tuntas akses sanitasi, pengelolaan sistim informasi desa dan pelaksanaan program unggulan Kemendes, di Gedung Pertemuan Setda Kebumen, Senin (31/7).

Bupati memaparkan, Pemkab Kebumen memiliki target menuju universal akses 100-0-100 di 2019. Yaitu, 100 persen akses air minum, 0 persen kawasan pemukiman kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak.

Pada tahun 2017 ini, ditarget mencapai 74 persen akses Sanitasi Layak. Namun capaiannya sampai bulan ini, baru 69,86 persen, sehingga masih kurang 3,34 persen sampai akhir tahun ini.

Menurutnya, perlu melakukan percepatan agar di akhir tahun 2017 target tersebut bisa tercapai. Langkah konkritnya di bidang sanitasi adalah membangun jamban keluarga.

"Kita juga harus menghentikan kebiasaan BAB sembarangan. Karena itu, saya minta nanti ada sharring pembiayaan antara Desa dan Kabupaten untuk membangun jamban keluarga. Disamping itu perlu ada komitment bersama penyelesaian permasalahan Sanitasi sampai tahun 2019," paparnya.

Hadir pada acara itu, Direktur Pembangunan Sarana dna Prasarana Desa Kementerian Desa, Gunalan, serta pimpinan OPD di Jajaran Pemkab Kebumen.

Pada kesempatan itu, para camat dan Kepala Puskesmas menandatangai pakta integritas akan berkomitmen menyelesaikan masalah sanitasi paling lambat pada 2019.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>