Polwan Polres Kebumen Bermain dengan Anak Berkebutuhan Khusus - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Polwan Polres Kebumen Bermain dengan Anak Berkebutuhan Khusus

www.inikebumen.net KEBUMEN – Dalam rangka memeriahkan HUT ke-69 Polisi Wanita (Polwan), Polwan Polres Kebumen mengunjungi Rumah Inklusif Kebumen di Desa Kembaran, Kecamatan Kebumen, Kamis (24/8/2017).

Polwan Polres Kebumen Bermain dengan Anak Berkebutuhan Khusus
Seorang Polisi Wanita Polres Kebumen, berswafoto dengan penyandang disabilitas.
Kedatangan puluhan Polwan itu disambut antusias oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka nampak ceria, ketika diajak bermain oleh Polwan Polres Kebumen.

Tidak seperti biasa, kali ini para Polwan Polres Kebumen sengaja berkunjung ke rumah Inklusif atau rumah komunitas anak anak penyandang difabel atau disabilitas yang berada di desa Kembaran Jalan Bhayangkara Kebumen.

“Kedatangan ini kami lakukan untuk menghibur anak anak berkebutuhan khusus. Kita libatakan para Polwan Polres Kebumen untuk berkunjung ke rumah Inklusif,” terang Kapolres Kebumen, AKBP Titi Hastuti, disela-sela kunjungan.

Pada kunjungan itu digelar berbagai kegiatan, diantaranya bermain sambil belajar serta membagikan sembako dan jajan untuk anak-anak difabel.

“Kita ajarkan rambu rambu lalu lintas, kita ajak bermain anak anak difabel. Mereka terlihat senang dengan kedatangan kami. Ini juga sekaligus cara agar polisi lebih dekat warga masyarakat,” ujar Polwan senior di Polres Kebumen ini.

Salah satu pengurus Rumah Inklusif, Yaya Septia, mengapresiasi kepedulian Polres Kebumen terhadap anak anak difabel di komunitasnya. Yaya, mengaku senang, ibu-ibu polwan berkunjung ke Rumah Inklusif. Bahkan anak anak juga mendapatkan jajan dan sembako serta diajak bermain.

"Anak-anak tampak gembira dengan kedatangan ibu-ibu polwan,” kata Yaya Septia.

Rumah Inklusif sendiri berdiri sejak tahun 2015 lalu. Hingga saat ini, seedikitnya lebih ada 70 anak-anak berkebutuhan khusus di komunitas tersebut. Dia berharap keberadaan Rumah Inklusif dapat diketahui banyak kalangan.

"Kami juga berharap, anak-anak berkebutuhan khusus kelak dapat disamakan dengan anak-anak normal lainnya,” imbuhnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>