Gempa Jawa Barat Rusak 14 Rumah Warga Kebumen - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Gempa Jawa Barat Rusak 14 Rumah Warga Kebumen

www.inikebumen.net KEBUMEN - Sedikitnya 14 rumah warga di Kabupaten Kebumen rusak akibat gempa bumi berkekuatan 7.3 SR yang berpusat 43 Kilometer Barat Daya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat 15 Desember 2017 sekitar pukul 23.47 WIB.

Gempa Jawa Barat Rusak 14 Rumah Warga Kebumen
Rumah rusak akibat diguncang gempa bumi, Jumat malalm, 15 Desember 2017.

"Data sementara yang masuk ke Pusdalop BPBD Kebumen ada 14 rumah. Tapi datanya terus berkembang karena masih ada beberapa wilayah yang belum melaporkan," ujar Bako Humas BPBD Kebumen, Heri Purwoto, Sabtu 16 Desember 2017 pagi.

Kerusakan yang terjadi mulai dari rusak ringan, sedang, hingga rusak berat. "Kami masih terus melakukan pendataan. Tetapi dipastikan tidak ada korban jiwa," tegasnya.

Untuk diketahui, guncangan cukup besar terjadi dua kali tadi malam di Wilayah Jawa Barat. Yakni di Sukabumi dan Tasikmalaya. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pusat gempa keduanya beberapa.

Gempa pertama terjadi di Sukabumi pada pukul 23:04:39 berkekuatan 4.5 skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 7.29 lintang selatan dan 106.69 bujur timur. Tepatnya, pada jarak 48 kilometer barat daya Sukabumi pada kedalaman 50 kilometer. "Terjadi sebelum gempa yang besar di Tasikmalaya," ujar Dwikorita.

Gempa bumi di Sukabumi merupakan gempa dengan kedalaman dangkal. Gempa terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia yang kemudian mengakibatkan deformasi batuan.

Tidak lama berselang, pada pukul 23.47.58 gempa berkekuatan 6,9 skala Richter terjadi di Tasikmalaya. Episenter gempa terletak pada koordinat 7.75 lintang selatan dan 108.11 bujur timur. Tepatnya, 11 kilometer barat daya Kabupaten Tasikmalaya pada kedalaman 107 kilometer.

Gempa di Tasikmalaya juga akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia. Faktor yang membedakan adalah kedalaman. Termasuk dalam klasifikasi gempa bumi berkedalaman menengah.

Untuk gempa di Tasikmalaya, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami sebelum dicabut 2,5 jam kemudian.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi, pada Sabtu 16 Desember 2017 dini hari, mengumumkan berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di berbagai daerah. Jakarta, Bandung, Depok, Kebumen, hingga Yogyakarta adalah yang masuk dalam pemantauan BMKG.

Hingga Sabtu 16 Desember 2017 pukul 1.05.39 WIB, hasil monitoring BMKG, telah menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak tiga kali dengan kekuatan terbesar 3,4 SR. BMKG bahkan sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami tidak lama setelah terjadinya gempa.

Peringatan dini tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di sejumlah wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Menurut hasil pemodelan yang dilakukan oleh BMKG, gempa bumi tersebut berpotensi tsunami di selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Namun, pukul 2.30 WIB, atau beberapa jam setelah terjadinya gempa, peringatan dini tsunami tersebut dinyatakan telah berakhir. Kemudian, BMKG menyampaikan bahwa kondisi sudah aman dari potensi tsunami.

BMKG lantas mengumumkan bahwa masyarakat sudah dapat kembali beraktivitas normal seperti biasa. Namun demikian masyarakat diimbau agar tetap waspada dan menghindari bangunan yang berpotensi rubuh.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>