DKD Kebumen Fasilitasi Pastrajakep Gelar Lapanan - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

DKD Kebumen Fasilitasi Pastrajakep Gelar Lapanan

www.inikebumen.net KEBUMEN - Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kebumen terus berupaya melakukan pembinaan terhadap keberadaan kesenian yang mulai tergerus oleh perkemmbangan jaman. Salah satunya terhadap keberadaan kesenian asli Kebumen, Kesenian Jamjaneng.

DKD Kebumen Fasilitasi Pastrajakep Gelar Lapanan
Ketua DKD Kab Kebumen, Pekik Sat Siswonirmolo, menyampaikan sambutannya pada acara Lapanan Pastrajakep Kebumen di Rumah Budaya Bumi Bimasakti Kauman Kebumen.
Salah satu upayanya, yakni dengan memfasilitasi Paguyuban Kesenian Tradisional Slawat Jamjaneng Kebumen (Pastrajakeb) untuk menyelenggarakan kegiatan lapanan. Lapanan Pastrajakep Kecamatan Kebumen digelar di Rumah Budaya Bumi Bimasakti Kebumen, Senin 22 Januari 2018 malam.

Ketua DKD Kebumen, Pekik Sat Siswonirmolo, mengatakan bahwa acara tersebut merupakan wujud pengakuan dan dukungan DKD terhadap keberadaan kesenian jamjaneng. Khususnya Pastrajakep Kebumen.

"Harapanya kesenian tradisional jamjaneng yang merupakan kesenian asli Kebumen ini dapat semakin berkembang," kata Pekik Sat Siswonirmolo, disela-sela acara.

Selain itu, kata Pekik, kegiatn tersebut supaya terjalin persatuan yang semakin kuat antara pengurus dan seluruh grup jamjaneng di Kabupaten Kebumen.

Acara tersebut dihadiri oleh pengurus DKD Kebumen, pengurus Pastrajakep Kabupaten Kebumen, pengurus Pastrajakep Kecamatan Kebumen. Serta 80 orang yang merupakan perwakilan dari 20 grup jamjaneng yang ada Kecamatan Kebumen.

Ketua 1 Pastrajakep Kabupaten Kebumen, Munjahid, menjelaskan acara lapanan merupakan kegiatan rutin komunitas seni tradisional jamjaneng, setiap selapan hari atau 35 hari pada kalender jawa. "Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi pada DKD Kebumen, yang telah memfasilitasi acara ini," terang Mujahid.

Mujahid menambahkan terbentuknya paguyuban seni jamjaneng Pastrajakep berawal dari adanya lomba jamjaneng di Somalangu Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen. Kemudian dibentuk kepengurusan, pada 20 Oktober 2008, dengan Ketua almarhum R Kyai Muhtamim.

"Pastrajakep hanya dengan semangat maju dengkul bertekad nguri-uri seni selawat jamjaneng, membangkitkan grup yang ada, dari tidak ada jadi ada. Ngrembaka mbrengengeng, atau bergema sampai luar Kebumen," ujarnya.

Bahkan komunitas jamjaneng Wonosobo sudah mengakui bila jamjaneng merupakan kesenian asli Kebumen. Sejak meninggalnya Ketua Umum Pastrajakep R Kyai Muhtamim, Pastrajakep seperti ayam kehilangan induknya.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>