Jurnalis SMA Muhammadiyah Kebumen Diajak Liputan Potensi Wisata Kebumen - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Jurnalis SMA Muhammadiyah Kebumen Diajak Liputan Potensi Wisata Kebumen

www.inikebumen.net KEBUMEN - Menuju penerbitan Majalah Matahari Syahadah, anak-anak Ekskul Jurnalis SMA Muhammadiyah Kebumen melakukan aksi tak biasa. Touring Jurnalis menjadi salah satu program untuk menggali berbagai macam Potensi yang ada di Kabupaten Kebumen untuk ditampilkan di Majalah Matahari Syahadah edisi yang akan datang. Kegiatan tersebut digelar pada Sabtu 10 Februari 2018.

Jurnalis SMA Muhammadiyah Kebumen Diajak Liputan Potensi Wisata Kebumen
Tim Touring Jurnalis SMA Muhammadiyah Kebumen melakukan foto bersama di obyek wisata Penutulu Indah.
Guru Pendamping kegiatan tersebut, Imam Yudiantoro, MPd, mengatakan kegiatan itu sengaja dilakukan selain untuk pembelajaran bagi para siswa. Juga untuk mengenalkan berbagai potensi tersebut kepada masyarakat Kebumen khususnya dan kepada masyarakat luas. Touring Jurnalis dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan dan kebersamaan. Makan dan minum seadanya, bersama-sama membawa bekal dan dinikmati bersama-sama.

Kali ini rombongan yang berjumlah 14 orang siswa dan dua guru pendamping menuju kawasan Karangsambung menyambangi Obyek Wisata Pentulu Indah dan bantaran Sungai Lukulo untuk berinteraksi dengan para penambang pasir dan batu di sana.

"Sebuah obyek wisata alam yang luar biasa, berada pada dataran tinggi, sehingga dari puncak bukit kita dapat melihat panorama alam yang sangat indah,"kata Imam Yudiantoro, saat mendampingi para siswanya.

Menurutnya, obyek wisata tersebuut merupakan sebuah ekspektasi wisata yang patut diperhitungkan bagi para pecinta keindahan alam. Sebab di tempat ini serasa berada di negeri awan, bermain-main diantara kabut dan awan putih, dihiasi hamparan sawan, perbukitan nan hijau, serta Gunung Sindoro Sumbing yang tampak jauh menghias sangat menawan.

Setelah bersantai dengan suasana alam yang menawan, rombongan turun menuju bantaran Sungai Lukulo, menemui para penambang batu dan pasir tradisional. Mereka menambang pasir tidak menggunakan mesin penyedot, tapi cukup dengan tangan-tangan perkasa mereka. Bahkan, banyak diantara mereka adalah ibu-ibu renta yang sudah berumur di atas 60 tahun.

"Mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dan mereka bukanlah orang-orang pemalas, mereka adalah pejuang dan pekerja keras," ujarnya.

Dari hasil penelusurannya, mereka harus bersaing dengan para pengusaha pasir dan batu yang memiliki mesin penyedot pasir dan penggiling batu yang bisa menghasilkan pasir dan batu jauh lebih banyak. "Tapi mereka tetap yakin akan rizki yang diberikan Alloh kepada kita. Yang penting kita mensyukuri apa yang sudah didapatkan," imbuhnya.

Sebelumnya, anak-anak Jurnalis SMA Muhammadiyah Kebumen juga berkunjung ke Obwis Brujul yang berada di Desa Peniron, Kecamatan Pejagoan Kebumen. Kunjungan kesana juga dalam rangka pembelajaran, mendapatkan informasi penting seputar Obwis Brujul.

Imam menambahkan, dengan datang langsung dan berinteraksi dengan masyarakat, maka anak-anak akan mendapatkan pengalaman langsung yang sangat berharga. Harapannya, anak-anak akan lebih menghargai dirinya dan orang lain. Kemudian, menjadi penyemangat perjuangan menuju hidup yang lebih baik di masa yang akan datang. "Selain itu, anak-anak juga belajar dengan kesederhanaan," ucapnya.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>