Ketua DPRD Kebumen Sebut Percuma Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Tapi Tak Bisa Dinikmati Masyarakat - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Ketua DPRD Kebumen Sebut Percuma Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Tapi Tak Bisa Dinikmati Masyarakat

www.inikebumen.net KEBUMEN - Ketua DPRD Kebumen Cipto Waluyo, meminta dalam menyusun rencana pembangunan tidak hanya terpaku dalam angka-angka asumsi dan statistik saja. Namun rencana pembangunan yang dapat dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat Kabupaten Kebumen.
Sindir Pemkab Kebumen, Ketua DPRD: Percuma Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Tapi Tak Bisa Dinikmati Masyarakat
Ketua DPRD Kebumen Cipto Waluyo, saat menyampaikan pidatonya pada pembukaan Musrenbang RKPD di Gedung Pertemuan Setda Kebumen, Selasa 27 Maret 2018.
Hal itu ditegaskan Cipto Waluyo, pada pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Musrenbang RKPD) 2019 di Gedung Pertemuan Setda Kebumen, Selasa 27 Maret 2018.

Cipto Waluyo meminta Pemkab Kebumen jangan sampai hanya mengejar angka statistik pertumbuhan ekonomi daerah yang tinggi. Namun lupa untuk mendistribusikan secara adil dan merata ke seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Kebumen. Cipto berpendapat, masyarakat juga harus memahami apa yang tersirat dibalik angka angka statistik pembangunan.

"Misalnya, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kebumen yang tinggi akan menjadi kurang bermanfaat, apabila indeks koefisien gini yang kita miliki juga besar. Yang berarti bahwa pertumbuhan itu tidak dinikmati semua pihak. Sehingga terjadi kesenjangan yang besar di masyarakat," kata Cipto Waluyo.

Politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan hingga saat ini Kabupaten Kebumen masih menjadi kabupaten miskin di Jawa Tengah.  "Bukan anggaran kita yang kurang banyak, namun distribusinya yang tidak adil," tegasnya.

Lebih jauh, Cipto Waluyo, memaparkan perencanaan pembangunan harus mengukur diri antara kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki. Jangan sampai menghasilkan apa yang sering disebut dengan istilah proyek mercusuar. Membangun hanya untuk dapat nama dan gagah gagahan saja. Padahal kurang bermanfaat bagi masyarakat.

"Inovatif boleh, namun tetap masuk akal, jangan tiba-tiba muncul kegiatan dan program yang bersifat ujug-ujug. Tanpa ada kajian dan analisa yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan bahkan berpotensi gagal sebelum dilaksanakan menjadi kegiatan nyata," sindirnya.

Sementara itu, Pemkab Kebumen menggelar Musrenbang RKPD selama dua hari, yakni Selasa dan Rabu 27-28 Maret 2018. Hadir pada pembukaan acara tersebut seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di jajaran Pemkab Kebumen, Camat, Kepala Desa, akademisi, aktivis hingga LSM.

Pada kesempatan itu juga dilakukan pemberian anugerah perencanan Kabupaten Kebumen bagi insan-insan perencana. Selain itu, juga penganugerahan kreasi dan inovasi bagi para inventor terbaik. Serta pemberian bantuan sosial berupa kursi roda untuk penyandang disabilitas dan pembangunan RTLH dari Baznas Kebumen.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>