Ratusan Penonton Saksikan Pementasan Teater "Terdampar" - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Ratusan Penonton Saksikan Pementasan Teater "Terdampar"

www.inikebumen.net KEBUMEN - Teater Ego Kebumen yang mementaskan produksi kelimanya berjudul "Terdampar" di Aula PGRI Kebumen, Sabtu malam 21 April 2018 terbilang cukup sukses. Pasalnya, pementasan berdurasi sekitar satu jam itu disaksikan oleh ratusan penonton.
Ratusan Penonton Saksikan Pementasan Teater "Terdampar" 
Salah satu adegan pada pementasan Teater Ego "Terdampar" di Aula PGRI Kebumen, Sabtu malam 22 April 2018
Staf Ahli Bupati Kebumen RAI Ageng Susilo Handoko, juga turut menyaksikan pementasan tersebut hingga acara usai.

Pentas tersebut disutradarai oleh Putut Ahmad Su'adi dan asisten sutradara Mukhlis Syawali. Naskah diadaptasi Putut Ahmad Su'adi dari karya dramawan Polandia, Slawomir Mrozek, yang berjudul "Out of The Sea".

Lakon ini merupakan komedi absurd diujung kehidupan, yang mengeksploitasi keanehan masyarakat. Meski manusia terlahir berbeda, ada yang lahir sebagai penguasa, bawahan atau rakyat jelata, mereka mempunyai kebutuhan dasar yang sama, makan. Apa yang akan terjadi jika kebutuhan dasar itu habis? Siapa yang harus dikorbankan, penguasa, bawahan atau rakyat jelata?

Dalam lakon "Terdampar", kondisi itu kemudian dianalogikan dengan tiga karakter. Yaitu gendut, sedang dan kurus yang terdampar di suatu tempat terpencil. Saat bahan makanan mereka habis, harus diputuskan siapa diantara mereka bertiga yang harus dimakan. Masing-masing membela diri sesuai dengan karakter dan ideologinya yang berbeda untuk menyelamatkan diri sendiri. Lepas dari keharusan untuk dikorbankan, menjadi makanan bagi lainnya.

Gendut menggambarkan penguasa penuh kewibawaan yang lalim. Sedang mengibaratkan bawahan penguasa yang licik dan mau cari aman sendiri. Sementara kurus menggambarkan rakyat jelata yang polos dan cenderung tertindas.

Melalui adu argumentasi ketiga sosok utama ini, kritik sosial dilontarkan terhadap fenomena masyarakat kekinian. Penonton juga diajak berpikir dan menghayati bahwa fenomena perang ideologi demi kepentingan pribadi lumrah terjadi.

"Tiga tahun yang lalu, bereksperimen dengan surealisme teater di Kebumen, hasilnya tidak mengecewakan. Kini tiba saatnya lebih jauh masuk dalam belantara estetika yang lebih rumit, absurdisme teater", kata sang suttradara, Putut Ahmad Su'adi.

Sejumlah pemain teater yang sudah malang melintang di Kebumen tampil dalam pementasan ini, yakni Charis Mun'im, Hasbillah Rifa'i dan Saeful Ngulum. Selain itu, merekajuga didukung Wiwit, Uus, Bambang Supriyadi dan Nano Warisno.

Pementasan akan dilakukan dua kali, yakni pukul 16.00 dan 20.00 WIB. Sedangkan, pada pementasan malam hari dirangkai dengan launching tari "Danyang Watulawang" hasil kreasi Sanggar Seni Sesanti Bumi.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>