Penyadang Disabilitas Kebumen Bentuk Paguyuban "Roufa" - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Penyadang Disabilitas Kebumen Bentuk Paguyuban "Roufa"

www.inikebumen.net PEJAGOAN - Sejumlah penyandang disabilitas di Kebumen membentuk paguyuban sebagai wadah warga berkebutuhan khusus. Paguyuban Disabilitas "Roufa" tersebut pada acara buka puasa bareng penyandang disabilitas di Sanggar Kegiatan Belajar Pejagoan, Sabtu petang 26 Mei 2018.
Penyadang Disabilitas Kebumen Bentuk Paguyuban "Roufa"
Pengurus Paguyuban Disabilitas "Roufa" foto bersama dengan peserta buka bersama di Sanggar Kegiatan Belajar Pejagoan.
Hadir pada acara tersebut, Ketua Baznas Kebumen yang didapuk menjadi paguyuban Djatmiko, Camat Pejagoan, Owner Muncul Group Santoso Budiawan, serta ratusan penyandang disabilitas dan warga sekitar.

Ketua Paguyuban Disabilitas Roufa, Teguh Kuatno, mengatakan jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Kebumen mencapai lebih dari 485 orang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus. Sedangkan, penangannya membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat, baik dari kalangan penyandang disabilitas sendiri maupun dari kalangan masyarakat lainnya.

Dengan alasan itulah dibentuk Paguyuban Disabilitas Roufa. Paguyuban ini sebagai wadah silaturahmi bagi kaum disabilitas, memberdayakan kaum disabilitas agar bisa berdaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup.

"Paguyuban ini ingin mengupayakan agar penyandang difabel bisa mandiri dan mempunyai ketrampilan, sehingga bisa berkarya. Dengan mengadakan pelatihan-pelatihan ketrampilan yang diikuti oleh para difabel sesuai makna Roufa, tak terbatas untuk berkarya," kata Teguh Kuatno.

Apalagi jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Kebumen jumlah cukup banyak. Baik yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental atau sensorik. Pada kenyataannta penyandang disabilitas seringkali mengalami kesulitan untuk dapat bekerja dan berinteraksi dengan masyarakat umum lainnya.

Tidak jarang juga penyandang disabilitas masih menerima perlakukan yang diskriminatif dari lingkungan sekitar. Padahal sudah menjadi kewajiban bagi seluruh anggota masyarakat dan pemerintah untuk memperlakukan para penyandang disabilitas dengan seadil-adilnya.

Kabupaten Kebumen diharapkan menjadi salah satu kabupaten yang ramah terhadap penyandang disabilitas. "Banyaknya penyandang disabilitas dan berbagi masalah serta kendala yang masih dirasakan oleh mereka sudah sepatutnya menjadi perhatian semua," ujarnya.

Setelah terbentuk paguyuban tersebut, kata Teguh, pihaknya akan melakukan pendataan faktual penyandang disabilitas yang ada. Selain itu, akan memanfaatkan galeri atau toko untuk mendisplay hasil karya kegiatan paguyuban. "Kita akan melakukan jemput bola produk-produk hasil kreasi penyandang disabilitas yang telah melakukan produksi di rumah masing-masing," imbuhnya.

Pelindung Paguyuban, Djatmiko, menyambut baik pembentukan paguyuban tersebut. Dia berharap pengurus paguyuban segera mendaftarkan paguyuban dan mengurus badan hukumnya. "Kegiatannya bisa disinergikan dengan program Baznas Kebumen," tandasnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>