Khatib Idul Fitri di Kebumen Sebut Sosial Media Telah jadi Sesembahan Baru - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Khatib Idul Fitri di Kebumen Sebut Sosial Media Telah jadi Sesembahan Baru

www.inikebumen.net KEBUMEN - Pada era milenial, teknologi informasi meski banyak sisi baiknya namun melalui sosial media telah menjadi ilah (sesembahan) baru yang oleh sebagian manusia telah karenanya melupakan ibadah kepada Allah SWT. Karenanya sesama manusia saling merendahkan, saling menebar ujaran kebencian dan merasa paling segalanya.
Khotib Idul Fitri di Kebumen Sebut Sosial Media Telah jadi Sesembahan Baru
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, Imam Tobroni, saat menjadi khotib pada Shalat Idul Fitri di Alun-alun Kebumen, Jumat pagi.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, Imam Tobroni, saat menjadi khotib Shalat Idul Fitri 1439 H di Alun-alun Kebumen, Jumat pagi 15 Juni 2018.

"Ilah yang paling dibesarkan orang adalah justru dirinya sendiri. Yakni disaat kita merasa paling hebat dibandingkan orang lain. Baik karena kekayaan, kekuasaan mau[un ilmunya. Orang lain merasa sangat kecil dihadapan kita. Kita merasa diri yang paling besar yang padahal diri kita adalah kecil, yang dalam istilah Islam sifat ini disebutnya takabur,"

Menurutnya, takabur seseorang karena ilmunya merasa paling hebat, paling benar, paling suci, paling islami, dan paling masuk surga. Sedangkan yang lain salah, tidak benar bahkan kafir dan akan masuk neraka, ini adalah takabur terhadap ilmu.

Lebih jauh, Imam Tobroni, menyampaikan takabur dalam kehidupan ini telah menjadi penyebab destruksi dan kerusakan sosial, kerusakan moral. Sebab dengan takabur muncul sikap superior dan ego pribadi yang kuat, tidak adanya sikap tasamuh atau toleransi, tidak adanya sikap saling menyayangi, saling menolong dan membantu.

Kasus munculnya sikap radikalisme dan terorisme yang belakangan ini bermunculan salah satunya karena adanya perasaan paling dari dirinya. Merasa pemahaman keagamaan dirinya yang paling benar dengan menafikan kebenaran orang lain.

"Begitu juga fenomena kemiskinan yang terjadi di daerah kita ini, karena kurangnya kepedulian dari para kelompok the have. Kurangnya kesadaran sosial dan merasa kepemilkan harta dan kekayaan yang dia peroleh hanya miliknya sendiri. Padahal ada hak milik orang lemah dan miskin," paparnya.
Khotib Idul Fitri di Kebumen Sebut Sosial Media Telah jadi Sesembahan Baru
Plt Bupati Kebumen Yazid Mahfud dan Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar ikut shalat idul fitri di Alun-alun Kebumen
Sikap takabur telah menjatuhkan manusia ke dalam lembah kehancuran dan bahkan berimplikasi terhadap runtuhnya relasi sosial antar umat manusia. Sebaliknya syukur telah menghadirkan umat manusia dalam keseimbangan yang nyata. Syukur akan berimplikasi secara pribadi akan memunculkan sikap rendah hati dan secara sosial dengan sikap syukur akan memunculkan rasa saling menyayangi.

"Karena syukur akan terjadi manakala dari kelebihan keistimewaan dan kebahagiaan yang kita peroleh akan kita bagikan kepada orang lain, sehingga orang lain akan ikut bahagia," tandasnya.

Shalat Ied di Alun-alun Kebumen diselanggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kebumen bersama Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kebumen. Bertindak sebagai Imam KH Yazid Mahfudz, yang juga Plt Bupati Kebumen. Sedangkan, Khotib Imam Tobroni, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen.

Tampak hadir pada shalat ied di tempat itu, Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar, anggota Forkompinda Kebumen, dan sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Kebumen.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>