Program Angkutan Gratis Dihentikan Karena Angka Kemiskinan di Kebumen Menurun? - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Program Angkutan Gratis Dihentikan Karena Angka Kemiskinan di Kebumen Menurun?

www.inikebumen.net KEBUMEN - Pemkab Kebumen secara resmi telah menghentikan program angkutan gratis bagi pelajar miskin dan warga miskin mulai 1 September lalu. Salah satu alasan diberhentikannya program tersebut karena angka kemiskinan di Kabupaten Kebumen menurun.
 Program Angkutan Gratis Dihentikan Karena Angka Kemiskinan di Kebumen Menurun?
Awak angkutan pedesaan menata muatan milik penumpang di Terminal Non Bus Kebumen
Plt Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, mengatakan dikuranginya anggaran dari Rp 5 miliar menjadi Rp 2,5 miliar untuk program tersebut setelah melalui evaluasi.

"Semua kebijakan daerah itu harus ada evaluasi. Karena angka kemiskinan kita menurun, tentu (anggaran) untuk angkutan gratis kita kurangi," kata Yazid Mahfudz, didampingi Pj Sekda Mahmud Fauzi, usai melepas Estafet Tunas Kelapa di halaman Gedung DPRD Kebumen, Senin 3 September 2018.

Pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Sehingga tahun depan program tersebut dapat dilanjutkan kembali atau tidak. "Kita evaluasi lagi tahun depan apakah ada anggaran atau bagaimana," ujarnya.

Pj Sekda Mahmud Fauzi, menambahkan meski belum jelas nasib masa depan program unggul itu. Namun pihaknya tetap mengalokasikan anggaran untuk program angkutan gratis pada RAPBD 2019 mendatang sebesar Rp 2,5 miliar. "Tahun depan belum jelas apakah akan dihentikan atau lanjut, kita lihat evaluasinya," ucapnya.

Kabid Angkutan Dishub Kebumen Risson Sihotang, penghentian program angkutan gratis itu menyusul ketiadaan anggaran pada APBD Perubahan. Pertimbangannya adalah efisiensi anggaran dan deviasi yang terlalu besar, sehingga anggaran untuk program angkutan gratis pada APBD perubahan ini dipangkas.

Atas penghentian program tersebut, pihaknya mengaku telah menyampaikan kepada paguyuban angkutan dan Organda. Program angkutan gratis itu diberlakukan sejak 2016.

Ditambahkan, saat itu dianggarkan Rp 425 juta dan tahun 2017 didanai Rp 3 miliar. Untuk 2018 yang dianggaran Rp 5 miliar telah dikembalikan separuh, sehingga tinggal digunakan Rp 2,5 miliar. Namun APBD perubahan ini dipangkas Rp 2,5 miliar.

Praktis tidak ada anggaran lagi untuk program angkutan gratis. Dikatakannya, dari total sebanyak 12.714 bonggol karcis untuk pelajar dari kalangan keluarga miskin, saat ini sudah terserap sebanyak 11.205 bonggol.

Satu bonggol terdapat 100 lembar karcis. Sedangkan untuk warga miskin dan pedagang sebanyak 1.038 bonggol, telah terserap seluruhnya. Program angkutan gratis selama ini terbagi untuk 45 trayek yang tersebar di 26 kecamatan.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>