Minim Perhatian, Seni Pedalangan Gagrag Kebumen Tak Banyak Dikenal - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Minim Perhatian, Seni Pedalangan Gagrag Kebumen Tak Banyak Dikenal

www.inikebumen.net KEBUMEN - Seni Pedalangan di Kebumen ternyata memiliki gaya atau gagrag tersendiri, yang karakternya agak berbeda dengan seni pedalangan yang berkembang secara umun di Jawa atau bahkan di Indonesia. Selama ini hanya dikenal seni pedalangan Gagrag Surakarta, Gagrag Yogyakarta, Gagrag Tegalan dan Gagrag Banyumasan.
Minim Perhatian, Seni Pedalangan Gagrag Kebumen Tak Banyak Dikenal
Dalang senior Ki Basuki Hendro Prayitno, memainkan wayang golek menak pada HUT SRMB di Pendopo Kelurahan Kebumen
Dalang senior asal Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal, Ki Basuki Hendro Prayitno, mengatakan seni pedalangan Gagrag Kebumen kurang dikenal. Gagrag Kebumen justru lebih dikenal sebagai Gagrag Banyumasan.

"Barangkali salah satu penyebabnya adalah tidak adanya forum-forum yang secara intens berusaha membedah adanya seni pedalangan Gagrag Kebumenan," kata Basuki, saat menjadi narasumber pada acara Rubungan Dopokan Gayeng Maton dalam rangka HUT ke-16 Sekolah Rakyat Melu Bae di Pendopo Kelurahan Kebumen, Minggu malam, 13 Januari 2019.

Ia memaparkan, Wayang Golek Menak Kebumen merupakan bentuk kesenian wayang golek yang sangat khas. Wayang ini tidak diketemukan di daerah lain. Bahkan, semasa mendiang Ki Sindhu Jotaryono masih ada, sudah pernah didokumentasikan menjadi tulisan ilmiah yang menjadi bahan pengajaran di ISI Surakarta dan ISI Yogyakarta. Bahkan tulisan tersebut telah di terjemahkan kedalam Bahasa Inggris.

Pada kesempatan itu, pria 75 tahun itu, mengungkap sekilas sejarah Kebumen dengan peragaan wayang golek menak, dengan iringan jamjaneng. Meski hal tersebut dilakukan secara spontan tanpa persiapan akan tetapi karena kolaborasi antara Wayang Golek dengan Jamjaneng adalah hal yang baru, maka pemaparan Ki Basuki dari Ambal menjadi sangat memikat perhatian yang hadir di acara tersebut.

"Mengingat masyarakat Kebumen yang agamis, dan seni wayang golek menak merupakan bentuk kesenian yang mengandung syiar agama Islam. Sehingga Wayang Golek Menak khas Kebumen ini sangat sesuai dipentaskan pada even-even peringatan hari besar Islam," ujarnya.

Acara yang dihadiri oleh puluhan budayawan Kebumen itu juga menghadirkan narasumber lain. Yakni dalang muda asal Bonorowo, Ki Joko Bledeg atau Teguh Budi Santoso, Staf Ahli Bupati RAI Ageng Sulistyo Handoko. Kemudian, Wakil Ketua DPRD Kebumen Miftahul Ulum, Anggota Komisi B DPRD Kebumen Suhartono, Ketua DKD Kebumen Pekik Sat Siswonirmolo dan Caleg DPRD Kebumen Lulus Triparyadi.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>