Hebat! Manfaatkan Lahan Tidur, Petani Sadang Bergairah Tanam Karet - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Hebat! Manfaatkan Lahan Tidur, Petani Sadang Bergairah Tanam Karet

www.inikebumen.net SADANG - Minat petani menanam pohon karet di Kecamatan Sadang meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Ini terjadi karena prospek komoditas itu mulai menjanjikan.
Hebat! Manfaatkan Lahan Tidur, Petani Sadang Bergairah Tanam Karet
Sodali, bersama petani lainnya di Sadang sedang belajar cara menyadap pohon karet.
Menurut salah satu petani karet, Sodali (45), saat ini hampir di semua desa di Kecamatan Sadang ada yang menanam tanaman tersebut. Kebanyakan, para petani memanfaatkan kebun yang ada dengan cara tumpang sari. Ada juga yang memanfaatkan lahan tidak produktif untuk ditanami pohon karet.

"Rata-rata satu orang punya seribu sampai dua ribu pohon. Ada juga yang punya lebih dari itu," kata Sodali, Kamis pagi, 7 Februari 2019.

Sodali sendiri memiliki sedikitnya 500 pohon yang sudah berusia 6-7 tahun. Saat ini, pohon karetnya yang berada di Desa Sadangkulong, Kecamatan Sadang itu mulai bisa disadap.

Dari hasil sadapan pertama kali, setiap satu pohon karet miliknya dapat menghasilkan 500 cc atau satu mangkuk per hari. Jika dikeringkan karet yang dihasilkan seberat 3 ons per pohon atau lima pohon dapat menghasilkan rata-rata 1 kg karet kering per hari.

"Kata Pak Untung, pegawai dari Perhutani Cilacap, ini karena tanamannya berkualitas tinggi," terang Sodali, yang juga pemilik usaha Bakso Kelapa Muda di Jalan Kutoarjo, Kebumen ini.
 
Terkait pemasaran, Sodali mengaku tidak mengalami kendala. Sebab, hasil produksinya itu sudah ada pihak yang menampung dari perusahaan karet di Cipari, Cilacap.

Hebat! Manfaatkan Lahan Tidur, Petani Sadang Bergairah Tanam Karet
Hasil sadapan pertama pohon karet milik petani Sadang.
Sodali menceritakan awalnya menanam tanaman karet karena mendapat informasi, jika memiliki kebun karet ibarat memiliki ATM sendiri. "Setiap hari katanya uang mengalir. Saya mencoba kebetulan ada keponakan yang bekerja di Kalimantan, pas pulang bawa bibit karet," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, perawatan tanaman ini tidak terlalu sulit. Dia hanya merawat secara intensif saat menanam hingga tanaman berusia tiga tahun. "Setelah itu paling sekarang setahun kita cuma ngasih sekali atau dua kali," imbuhnya.

Selain itu, pohon tersebut juga akan mampu menghasilkan karet sampai 30 tahun lebih. "Itung itung buat investasi untuk masa depan," tutupnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>