Siap Sambut Wisatawan, Embung Cangkring Terus Bersolek - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Siap Sambut Wisatawan, Embung Cangkring Terus Bersolek

www.inikebumen.net SADANG - Embung Cangkring yang terletak di Desa Cangkring, Kecamatan Sadang, menawarkan keindahan alam yang sangat mempesona. Sayangnya, selama ini kurang "sentuhan", sehingga kurang menarik wisatawan untuk berkunjung.

Siap Sambut Wisatawan, Embung Cangkring Terus Bersolek
Embung Cangkring di Desa Cangkring, Kecamatan Sadang, memang sangat mempesona.
Setelah ditetapkannya Geoparak Karangsambung-Karangbolong oleh pemerintah pusat, pemerintah desa setempat mulai semangat memoles kawasan wisata tersebut.

Kepala Desa Cangkring, Mutinah, menuturkan saat ini Embung Cangkring telah dilengkapi dengan tambahan fasilitas. Diantaranya, telah dibangun patung singa, yang mirip seperti di Singapura. Kemudian, gazebo dan taman juga sudah selesai dibangun.

"Sekarang yang sudah jauh lebih baik. Kami sudah siap menerima wisatawan untuk datang kesini," ujar Mutinah, kepada inikebumen.

Embung Cangkring memiliki keindahan yang sangat menawan. Di sekitar embung terdapat perbukitan yang memanjang dari barat ke timur. Barisan perbukitan hijau nan rapi khas pegunungan menjadi pemandangan yang akan disajikan. Embung ini berada diantara dua lembah yang dialiri dua sungai, yaitu Sungai Lukulo dibagian utara dan Sungai Cangkring di bagian selatannya.

Siap Sambut Wisatawan, Embung Cangkring Terus Bersolek
Gazebo yang ada di sekitar embung.
Pemandangan lebih indah dipadu hamparan sawah mendiami lereng hingga dasar lembah bersanding nyaman dengan aliran sungai. Jika cuaca sedang mendukung maka akan terlihat Gunung Sumbing dan Sindoro yang gagah berdiri diarah timur dari embung.

"Tempat ini juga sangat cocok menjadi lokasi camping," ucapnya.

Berada diatas perbukitan dengan ketinggian lebih dari 300 meter diatas permukaan air laut, cuaca embung yang jaraknya sekitar 34 kilometer dari Kota Kebumen ini cukup sejuk.

Embung Cangkring dibangun pada 2011 dengan luas tanah 11.800 meter persegi didanai APBD provinsi sebesar Rp 912,3 juta. Kini petani dapat memanfaatkan air maupun lahan di sekitar embung dengan jenis tanaman yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Untuk diketahui, embung merupakan penampung air hujan buatan yang dibangun dengan membentuk cekungan diatas perbukitan. Embung berfungsi untuk menampung air hujan saat musim hujan dan menyediakan kebutuhan air bagi warga khususnya petani saat musim kemarau.

Siap Sambut Wisatawan, Embung Cangkring Terus Bersolek
Patung Singa seperti di Singapura 
Selain embung, desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonosobo ini juga memiliki potensi agrowisata lainnya. Yakni adanya kebun durian montong sebanyak 4.060 pohon. Pengunjung dapat memetik langsung di kebun dibantu para petani yang ramah. Selain durian montong, ada juga berbagai jenis durian seperti durian bawor, musangking dan durian lokal lainnya.

Di desa ini juga terdapat tiga curug, yakni Curug Karangasem, Kalipoh dan Cangkring. "Disini ada kebun karet di Dusun Kalipoh, dan Makam Sunan Geseng di Dusun Cangkring," imbuhnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>