Meningkatkan Kualitas Ibadah Selama Bulan Ramadhan - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Meningkatkan Kualitas Ibadah Selama Bulan Ramadhan


Meningkatkan Kualitas Ibadah Selama Bulan Ramadhan
Kang Juki
www.inikebumen.net DI SETIAP bulan Ramadhan umumnya masjid akan penuh, khususnya saat shalat jamaah Isya dan Subuh. Seusai shalat jamaah Isya lazimnya dilanjutkan dengan shalat tarawih, sehingga jamaahnya bertambah.

Kurang afdhol rasanya bila berpuasa tanpa melaksanakan shalat tarawih. Sementara shalat jamaah Subuh juga akan bertambah dibanding hari-hari biasa, karena banyak yang tidak tidur lagi setelah makan sahur.

Shalat Isya dan Subuh yang dilakukan berjamaah, merupakan salah satu yang diutamakan Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Hafsh bin Umar ra antara lain disebutkan Rasulullah saw bersabda,

"Dua shalat ini (Subuh dan Isya) adalah shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik. Andaikata kalian mengetahui apa (keutamaan) yang ada pada keduanya, niscaya kalian akan menghadirinya sekalipun dengan merangkak, dan sesungguhnya shaf pertama adalah seperti shaf para malaikat. Seandainya kalian mengetahui keutamaan shaf pertama, niscaya kalian akan memperebutkannya. Sesungguhnya shalat seseorang yang berjamaah dengan satu orang, adalah lebih baik daripada shalat sendirian. Dan shalatnya bersama dua orang jamaah, adalah lebih baik daripada shalat bersama seorang jamaah. Semakin banyak jama'ahnya, maka semakin dicintai oleh Allah Ta'ala."
Melakukan shalat berjamaah dengan sendirian tentu saja berbeda tata caranya. Hal ini perlu diketahui mereka yang sebelumnya jarang mengikuti shalat jamaah di masjid.

Imam yang paham akan hakekat shalat berjamaah, sebelum melakukan takbiratul ihram, akan mengingatkan makmum untuk menjaga kerapian dan kerapatan shaf jamaah. Dalam shalat berjamaah, kerapian shaf merupakan bagian dari kesempurnaan shalat. Di sini bedanya dengan shalat fardhu sendirian di rumah.

Kalau diperhatikan, kadang memunculkan keganjilan manakala ada makmum yang menggunakan sajadah terlalu lebar. Sajadah dijadikan batas dengan makmum lain di kanan-kirinya sehingga shaf jadi renggang.

Salah satu upaya menjaga kerapian shaf termasuk tidak membuat shaf baru selagi masih ada shaf yang masih kosong di depannya.

Pemandangan masih kurang taatnya jamaah dalam menjaga kerapian shaf sudah sering kita lihat saat shalat Jumat. Orang yang datang lebih awal, bukannya memenuhi malah memilih dekat pintu keluar. Akibat shaf yang tidak atau kurang rapi, daya tampung masjid jadi berkurang.

Kadang ada yang sampai harus membuat shaf di luar masjid. Kalau mau shalat berjamaah, tapi yang dipikirkan bagaimana nanti bisa secepatnya keluar usai shalat, mungkinkah bisa mengerjakan shalat dengan khusuk?

Perlu diperhatikan pula, bahwa ketika shalat berjamaah, maka ucapan dan gerakan makmum harus  menunggu imam mulai mengucapkan atau menggerakkan tubuhnya.

Bagi yang pernah mengerjakan shalat Maghrib, Isya atau Subuh di Masjid Agung Kebumen, mungkin pernah merasakan terlalu cepat mengucapkan amin usai Imam membaca surat Al Fatihah, padahal imam belum mengucapkannya.

Demikian pula dengan gerakan shalat lainnya, tanpa sadar bagi yang belum terbiasa shalat berjamaah, akan sering mendahului imam.

Agar Ramadhan ini bisa menjadi sarana peningkatan kualitas ibadah kita, mari perhatikan lagi kebiasaan kita dalam mengikuti shalat berjamaah.


Kang Juki 
Penulis adalah jamaah Masjid Agung Kauman Kebumen.
   
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>