Padukan Ilmu Religi dan Seni Budaya Antarkan MTs Negeri 1 Kebumen Raih Peringkat Pertama - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Padukan Ilmu Religi dan Seni Budaya Antarkan MTs Negeri 1 Kebumen Raih Peringkat Pertama

Padukan Ilmu Religi dan Seni Budaya Antarkan MTs Negeri 1 Kebumen Raih Peringkat Pertama
Siswa-siswi kelas IX MTs N 1 Kebumen yang baru lulus unjuk kemampuan hafalan surat Ar Rahman.
www.inikebumen.net KEBUMEN - Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N) 1 Kebumen, ternyata tak hanya memadukan ilmu pengetahuan dan religi. Tetapi juga seni budaya.

Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Kemenag Kebumen, Panut, saat memberikan sambutan pada acara perpisahan dengan kelas 9 MTs N 1 Kebumen, Rabu, 29 Mei 2019.

Penilaian Panut sekaligus menanggapi laporan Kepala MTs N 1 Kebumen, Muhammad Siswanto, dalam acara tersebut.

Dilaporkan Suswanto, MTs N 1 Kebumen untuk kedua kalinya secara berturut-turut berhasil meraih peringkat pertama hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/MTs se Kabupaten Kebumen untuk tahun pelajaran 2018/2019.

"Ini yang kedua kalinya, yang pertama tahun lalu. Tahun ini nilai UN tertinggi anak didik kami jumlahnya 395,5 atau rata-rata 98,9," ujarnya.

Selain prestasi tersebut, MTs N 1 Kebumen juga meraih peringkat pertama hasil Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UAMBN-BK) MTs tingkat Jawa Tengah.

Prestasi di bidang akademis tersebut didukung juga kemampuan tahfidz (hafalan Al Quran) dari para siswa kelas IX yang lulus. Tertinggi ada yang sudah hafal 5 juz.

Terkait tahfidz, salah seorang siswa kelas IX yang baru lulus, Kasyfi Achmad Muharrom menjelaskan urutan hafalannya.

"Dari juz amma, surat-surat tertentu seperti Yasin, Ar Rahman, Al Waqiah, kemudian juz 1 dan seterusnya," kata dia.

Pada acara perpisahan ditampilkan kemampuan siswa-siswi klas IX dalam menghafal surat Ar Rahman. Seni kerawitan, paduan suara dan pantomim juga ikut mengisi acara perpisahan yang dihadiri para wali siswa kelas IX.

Siswanto menyebut empat kunci sukses dalam memimpin MTs N 1 Kebumen. Semangat para guru, semangat para siswa, keyakinan pertolongan Allah dan istighfar.

"Biasanya penyakit setelah mendapatkan kenikmatan adalah sombong, maka kita harus beristighfar," ungkapnya.

Siswanto juga selalu meminta kepada para guru, agar setiap usai shalat mendoakan keberhasilan anak didiknya. "Para guru tak hanya mengajar siswa, tapi juga mendoakan keberhasilan para siswa," pungkasnya.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>