Kekeringan Parah, Warga Kenteng Terpaksa Konsumsi Air Sungai - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Kekeringan Parah, Warga Kenteng Terpaksa Konsumsi Air Sungai

Untuk memenuhi kebutuhan, warga setempat harus mengambilnya dari sungai yang jaraknya lebih dari 3 kilometer. 
Kekeringan Parah, Warga Kenteng Terpaksa Konsumsi Air Sungai
Warga Kenteng ngangsu air dengan menggunakan sepeda motor.
www.inikebumen.net SEMPOR - Sejak tiga bulan terakhir warga Dukuh Grigak Kidul Desa Kenteng Kecamatan Sempor mengalami kekurangan air bersih. Akibat kemarau panjang, saat ini semua sumber mata air di desa pegunungan tersebut mengering.

Untuk memenuhi kebutuhan, warga setempat harus mengambilnya dari sungai yang jaraknya lebih dari 3 kilometer. Itu pun harus antre karena sebagian warga memanfaatkan air yang sebenarnya tidak sehat di Kedungpo tersebut.

"Kita bawanya naik motor, karena jauh dan pegunungan," ujar warga setempat, Darso (53) bersama Suramin (46), Rabu, 14 Agustus 2019.

Menurutnya, semua warga Dukuh Grigak Kidul mengalami krisis air bersih. Yakni sekitar 350 KK yang tersebar di 4 RT 1 RW.

"Kami berharap ada bantuan lah, karena sampai sekarang kami belum menerima bantuan sama sekali," kata dia.

Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, sempat meninjau langsung lokasi kekeringan tersebut. Orang nomor dua di Kabupaten Kebumen ini mengaku sangat prihatin dengan kondisi masyarakat di Desa Kenteng.

"Ini sangat memprihatinkan, apalagi ini terjadi setiap tahun. Harusnya ada program yang bisa menyelesaikan masalah ini. Harus ada progress," kata Arif Sugiyanto.

Baca juga:

Untuk membantu warga setempat, Arif akan memberikan bantuan pribadi berupa tandon untuk menampung air. Selain itu, juga akan disiapkan kendaraan truk untuk mengangkut air bersih ke desa tersebut.

"Ini juga untuk mensupport masyarakat yang peduli seperti yang dilakukan para alumni SMA Gombong," imbuhnya.

Untuk jangka panjang, Arif berharap masyarakat setempat agar menanam pohon trembesi maupun tanaman lain yang mampu menyimpan air. Sehingga sumber mata air akan tetap ada, meski di musim kemarau.

"Harapannya masyarakat sini akan dapat swasembada air," pungkasnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>