Bupati Meminta Orangtua Tidak Menuntut Anak
Bupati Kebumen Mohamma Yahya Fuad, memantau USBN di SD Negeri 2 Gombong, Senin (15/5/2017). |
Terlebih, lanjut bupati, saat ini USBN bukan penentu kelulusan. "Nilai tiga mata pelajaran tidak menjadi harga mati karena tidak menjadi penentu kelulusan," ujar Yahya Fuad, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Ahmad Ujang Sugiono, disela-sela memantau USBN SD/MI di SD Negeri 2 Gombong.
Menurutnya, Nilai Evaluasi Murni (NEM) hanya sebagai patokan diterimatidaknya di sebuah SMP. "Sehingga kita harapkan orangtua tidak menuntut kepada anak terkait dengan NEM saja. Karena sebetulnya NEM itu hanya akademik," tegasnya.
"Sementara ada nilai yang orangtua lupa. Yaitu karakter atau ahlak, yang mungkin tidak ada di raport tadi, " sambungnya.
Untuk membentuk karakater, kata dia, bukan hanya dilakukan oleh guru di sekolah saja. Tetapi juga harus didorong oleh orangtuanya. "Jangan sampai orangtua yang mengajari atau memberikan peluang yang tidak jujur," tandasnya.
Setelah memantau sejumlah sekolah yang melaksanakan USBN, bupati mengaku puas dengan pelaksanaan USBN SD/MI tahun ini. Menurutnya, Standar Operasional Prosedur (SOP) USBN telah dilakukan dengan benar. Seperti tidak ada keterlambatan distribusi soal ujian, kemudian tidak ada guru yang mengawasi ujian di sekolah tempatnya mengajar. Sehingga meminimalisir kecurangan.
"Dari lima sekolah yang saya datangi, Alhamdulillah seratus persen pesertanya datang semua," ujar Bupati Mohammad Yahya Fuad, di SD Negeri 2 Selokerto, Kecamatan Sempor.
Karena sudah dijalankan sesuai dengan SOP yang ada, lanjut Yahya Fuad, dia optimis USBN SD/MI berjalan dengan jujur. "Sehingga kita harapkan betul nanti nilainya seberapapun juga itu betul-betul dari kemampuan anak. Itu yang paling penting," kata Yahya Fuad.(*)