Kesadaran Memberikan ASI Eksklusif Warga Kebumen Rendah - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Kesadaran Memberikan ASI Eksklusif Warga Kebumen Rendah

DPRD Susun Perda Pemberian ASI Eksklusif

www.inikebumen.net - Badan Pembentukan Perda (Bapemperda) DPRD Kebumen, menginisiasi raperda tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif. Draf Raperda inisiatif DPRD ini telah disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD Kebumen, Senin (8/5/2017).

Sejumlah anggota DPRD Kebumen, mengikuti rapat paripurna di Ruang Paripurna DPRD Kebumen.
Juru bicara Bapemperda, Suhartono, mengatakan, penyusunan raperda Peningkatan ASI Eksklusif ini merupakan tindak lanjut dari UU No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dalam Pasal 129 dan PP no 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif. "Atas dasar itu perlu diatur pemberian ASI eksklusif ini," terang Suhartono.

Menurutnya, ASI merupakan makanan terbaik dan paling sempurna bagi bayi. Pasalnya ASI mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Karena itu Perda ini, kata dia, akan melindungi dan menjamin pelaksanaaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI sebagai kewajiban ibu.

Selain itu pemberian ASI eksklusif juga akan mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium. "Selama ini masih banyak kegagalan pemberian ASI eksklusif karena kurangnya pemahaman ibu dan kurangnya dukungan keluarga masyarakat. Perda ini adalah salah satu bentuk dukungan akan hal tersebut," katanya menegaskan.

Diakuinya, perda tersebut akan memberikan perlindungan secara hukum dan kesempatan kepada bayi dan mendapat hak dasar berupa ASI eksklusif selama enam bulan. Perda ini menurut Suhartono juga upaya pihaknya untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan kecerdasan anak-anak di Kebumen.

Tak hanya itu, lanjut Suhartono, DPRD memandang penting adanya peraturan (regulasi) dalam hal  pemberian air susu ibu ekslusif di Kabupaten Kebumen. Mengingat, sampai saat ini  pemberian air susu ibu ekslusif di Kota Beriman ini belum bisa mencapai 100 persen.

Data menunjukkan, di Kabupaten Kebumen pemberian ASI masih kurang dari 70 persen serta belum diketahui penyebabnya. Persisnya, prosentase pemberian ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan pada tahun 2013 baru sebesar 61,17 persen. Dan pada tahun 2014 sebesar 59,3 persen kemudian pada tahun 2015 sebesar 68,3 persen.

"Tentunya hal ini perlu untuk terus di tingkatkan. ASI mengandung banyak sekali zat gizi yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi," ujarnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>