Kumuh, Pantai Karangbolong Sepi Pengunjung
Ilustrasi: Kondisi Pantai Karangbolong yang sering dipenuhi sampah. |
Akibatnya, pemandangan di pantai legendari itu kotor dan terkesan tak terawat. Banyaknya sampah itu dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mengais rejeki. Sejumlah warga hampir setiap hari mengais sampah kayu dan bambu untuk kayu bakar. Sedangkan, sampah rumah tangga dan plastik dikumpul dijadikan barang rongsok untuk dijual.
Satimin (44) warga Dusun Beteng RT 02 RW 03 Desa Karangbolong mengatakan, setiap hari ia bisa mendapat kayu bakar dari sampah pantai minimal sepuluh karung. Itu diluar sampah kayu dan bambu. "Ini sampahnya bukan hanya dari Karangbolong saja, tapi banyak juga sampah dari laut yang terbawa air kesini," ujar Satimin.
Ia menambahkan, bukan karena banyaknya sampah yang membuat Pantai Karangbolong sepi pengunjung. Tapi sejak dibukanya Pantai Suwuk di Desa Tambakmulya, Kecamatan Puring, yang letaknya persis di timur Pantai Karangbolong menjadi obyek wisata baru, berangsur-angsur pantai ini ditinggalkan wisatawan.
"Sekarang yang ramai di Suwuk, kan disana banyak fasilitasnya. Kalau disini kan nggak ada apa-apanya," ungkapnya.
Wasitah (46), pedagang makanan di pantai itu menambahkan, sejak terjadi tsunami beberapa tahun lalu, juga turut menyumbang sepi pengunjung. Pasalnya, sejak terjadinya bencana tsunami Pantai Karangbolong belum pernah diperbaiki kembali.
Data Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dispora Wisata) Kabupaten Kebumen, pada musimm libur Lebaran kemarin Pantai Karangbolong dikunjungi oleh 6.860 pengunjung. Masih dibawah target sebanyak 7.500 pengunjung. Jumlah ini berada jauh dibawah Pantai Suwuk, dengan jumlah pengunjung sebanyak 94.976 pengunjung.(*)