Pembakar Umbul-umbul Merah Putih Juga Bobol Kotak Amal di Lima Tempat

www.inikebumen.net KEBUMEN - Setelah dilakukan pemeriksaan polisi, ternyata kedua pelaku pembakar umbul-umbul merah putih,GLP (15) dan NKA (14), juga mengaku telah melakukan pencurian kotak amal di sejumlah masjid dan musola.

Ruang Perpustakaan SDN 2 Panjatan berantakan karena diacak-diacak remaja pembakar umbul-umbul merah putih.

Yakni dua kali di Masjid Nurul Huda Kelurahan Panjatan. Pada 31 Juli lalu yang berhasil membawa kabur uang Rp 250 ribu, kemudian yang kedua dilakukan pada 5 Agustus lalu.

Uang yang berhasil diambil dari kotak amal masjid tersebut sebanyak Rp 120 ribu. Di Masjid Kelurahan Panjatan berhasil mencuri uang dari kotak amal sebesar Rp 240 ribu.

Kemudian, sehari setelah melakukan pembakaran umbul-umbul, keduanya juga mencuri uang di kotak amal di Musola Al Hikmah Dukuh Karangtalun Desa Sidomulyo, Kecamatan Karanganyar, Rabu (9/8/2017) sekitar pukul 19.30 WIB. Dari tempat ini berhasil mengambil uang sebesar Rp 5.600.

Selanjutnya, di Masjid Al Hikmah Dukuh Binangun Kelurahan Karanganyar, tidak berhasil karena dipergoki warga. Di Musola Dukuh Karangsari, Kelurahan Karanganyar juga tidak berhasil keburu ketahuan orang yang mau sholat.

"Dari pengakuannya uang hasil curiannya digunakan untuk main game dan makan," beber Kapolsek Karanganyar AKP Mawakhir, kepada inikebumen.net.

Tak hanya itu, salah satu pelaku berinisial GLP bersama temannya RA (12) mengakui telah mengacak-acak buku di Perpusatakaan SDN Panjatan pada 20 Juli lalu. Pelaku juga mengakui telah melakukan pelemparan rumah warga dengan batu bata di Kelurahan Panjatan dan di Dukuh Binangun Kelurahan Karanganyar.

Dari hasil pengembangan ini Polsek Karanganyar langsung mengamankan RA, yang masih duduk dibangku kelas VII di sebuah SMP di Adimulyo. "RA ikut diamankan karena ikut serta mengacak-acak buku di Perpustakaan SDN 2 Panjatan," imbuhnya.

Petugas pun mengamankan barang bukti berupa 2 buah kotak amal, kunci pas, obeng bertangkai yang digunakan untuk mencongkel kotak amal. Juga uang tunai sebanyak Rp 6000. "Karena pelaku masih dibawah umur, tidak kita tahan," tegasnya.(*)