Buktikan Dugaan Pencemaran, Sampel Limbah Lanting di Kuwarasan Diteliti
Petugas gabungan mengambil sampel limbah industri lanting di Desa Madureso, Kecamatan Kuwarasan, untuk diuji laboratorium. |
Menurutnya, hasil dari uji laboratorium tersebut baru dapat diketahui paling cepat lima hari. "Hasil laboratorium ini yang akan menjadi dasar untuk membuat rekomendasi tindak lanjutnya (dugaan pencemaran limbah lanting," ungkapnya.
Setelah kejadian ini, pihaknya berharap, para pengusaha lanting agar membuat tempat pengolahan limbah. Sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar. "Saya kira bisa dibangun secara komunal, apalagi disini kan jumlahnya cukup banyak," kata dia.
Sebelumnya, keberadaan limbah cair dari hasil produksi lanting di Desa Madureso, Kecamatan Kuwarasan, dikeluhkan warga setempat. Pasalnya, limbah yang tidak diolah itu langsung dibuang begitu saja ke pekarangan, sehingga mencemari lingkungan sekitar.
Akibatnya bau tak sedap setiap hari dirasakan warga. Tak hanya itu, sumur-sumur milik warga di RT 02 RW 04 desa setempat juga sudah mulai tercemar. Selain karena airnya bau, warnanya juga sudah mulai kecoklatan. Warga juga sudah ada yang mulai mengeluhkan sesak nafas dan mengalami gatal-gatal.(*)
BACA JUGA:
Limbah Lanting di Kuwarasan Dikeluhkan Warga