Jelang Imlek, Perajin Lampion di Kebumen Kebanjiran Order - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Jelang Imlek, Perajin Lampion di Kebumen Kebanjiran Order

www.inikebumen.net ROWOKELE - Perayaan tahun baru Imlek yang jatuh 16 Februari 2018, mendatangkan rejeki bagi pengrajin lampion di Kebumen. Banyaknya pesanan lampion sejak sebulan terakhir membuat merkan meraup keuntungan lebih. Dalam sebulan terakhir, pesanan lampion naik hingga 100 persen dengan omzet mencapai puluhan juta rupiah.

Jelang Imlek, Perajin Lampion di Kebumen Kebanjiran Order
Dua orang pekerja sibuk membuat lampion di Desa Sukomulyo, Kecamatan Rowokele. Menjelang Imlek pesanan lampion di desa ini meningkat tajam. 
Perajin Lampion asal Desa Sukomulyo, Kecamatan Rowokele, Lusiana, mengaku, untuk memenuhi pesanan yang melonjak dia menambah tenaga untuk membuat hiasan lampu kertas yang biasa dipajang saat perayaan tahun baru Imlek. Setiap harinya, dia dibantu oleh 10 karyawan yang merupakan para ibu rumah tangga di sekitar rumahnya.

Berbagai macam ukuran lampion yang dibuat Lusiana, mulai dari yang kecil, berdiameter 20 cm hingga ukuran besar yakni 1,5 meter. Besar kecilnya ukuran lampion menentukan harga. Semakin besar dan sulit pengerjaanya harga lampion semakin mahal.

Imlek tahun ini, Lusiana, menerima pesanan sedikitnya 1.000 lampion dari dari sejumlah pengusaha dari berbagai

Berbagai model lampion seperti lampion bulat, semi oriental, dan lampion berbentuk hewan mampu diciptakannya. Lampion tersebut dibuat dengan menggunakan alat sederhana, seperti gunting, cutter, dan lem. Adapun bahan baku rotan dipesan dari Cirebon, dan kertas didatangkan langsung dari Hongkong.

Lampion hasil kreasi Lusiana saat ini mampu bersaing dan banyak diburu para pengelola tempat hiburan dan tempat peribadatan. Keindahan dan keunikan lampion buatan Lusiana laris manis dan dipesan mulai dari Solo, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya dan Bandung.

Selama ini, dia mengaku belum ada kendala berarti dalam usaha yang digeluti.  Namun demikian, masih minimnya sumber daya manusia dan ketiadaan alat yang lebih canggih menjadi hambatan saat membanjirnya  pesanan seperti saat ini.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>