Meriahkan Cap Go Meh, Klenteng Kebumen Bakal Gelar Kirab Budaya Nusantara
Ilustrasi |
Pada Kirab Budaya Nusantara Cap Gomeh tahun ini akan dimeriahkan dengan penampilan menyajikan barongsai, Liong Naga Doreng, Grup Hadroh Polres Kebumen, arak-arakan drum band, mobil gowes, kesenian Tionghoa serta kesenian tradisi lokal lainnya.
"Kirab tahun ini rencananya juga akan dimeriahkank aksi dari Liong Naga Doreng," ujar Henki Halim, Minggu sore, 25 Februari 2018.
Pemilik Roti Jempol ini, mengatakan patung Dewa Dewi yang selama ini berada di dalam klenteng juga akan dikeluarkan dan ikut dikirab keliling Kota Kebumen. Tak hanya patung Dewa Dewi dari Klenteng Kong Hwie Kiong Kebumen, acara tersebut juga mengundang tuan rumah Klenteng Hok Tek Bio Gombong, Kong Co 'Hok Tek Cin Sin' atau disebut sebagai Dewa Bumi.
"Ini bukan hanya sekedar ritual arak-arakan, tetapi juga diyakini sekaligus sebagai ritual menghalau musibah yang bisa datang dari darat dan lautan," katanya.
Umat di klenteng meyakini dengan mengarak Dewa Penguasa Laut dan Dewa Bumi, maka Dewa Dewi akan bahagia dan kemudian akan memberikan hasil bumi dan laut yang berlimpah bagi seluruh warga Kebumen. Kemudian pada malam harinya akan digelar pesta kembang api di halaman Klenteng yang sudah berumur ratusan tahun tersebut.
Ketua Yayasan TITD Kong Hwie Kiong Kebumen, Sugeng Budiawan, mengatakan perayaan Cap Go Meh bukan sekadar untuk mengakhiri perayaan Imlek, melainkan bukti bahwa masyarakat bersatu dalam keberagaman dan ini patut dipertahankan.
Menurutnya, perayaan Kirab Budaya Nusantara Cap Gomeh bukan hanya milik keturunan Tionghoa saja. Namun, merupakan kebudayaan bersama dimana ada akulturasi budaya di dalamnya. "Kami melibatkan warga lokal untuk partisipasi," kata Sugeng Budiawan.(*)