Jelang Pilgub Jateng, Masyarakat Kebumen Tolak Politik Uang dan Politisasi Sara
Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar membubuhkan tandatangannya pada dokumen Deklarasi Damai Pilgub Jateng |
Dalam sambutannya, Plt Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, menyampaikan di Kebumen sudah sering menyelenggarakan pemilu. Mulai dari Pilkades serentak, Pilbup, Pilgub, Pileg dan Pilpres. Sejauh ini masih aman dan baik.
"Kita sadari bahwa proses dan hasil pemilu ini sangat berdampak pada kehidupan bermasyarakat kita. Untuk itulah kita patut peduli terhadap pemilu. Sehingga dapat mendukungnya untuk berjalan dengan baik dan lancar," ujar Yazid Mahfudz.
Menurutnya, masyarakat yang menentukan melalui partisipasi dalam memberikan suara. Selain itu, juga dalam menjaga kedamaian dan kondusifitas wilayah. "Karenanya saya menyambut baik deklarasi pilkada damai ini. Substansi deklarasi ini menyentuh dua musuh besar pemilu kita selama ini," ucapnya.
Pada kesempata itu, Yazid Mahfudz, mengajak masyarakat melawan politik uang dan politisasi SARA. Praktek-praktek seperti jangan diberi ruang di wilayah Kabupaten Kebuemn.
"Komitmen bersama ini menjadi kunci bagi semua pihak. Untuk secara bersama-sama menciptakan setiap tahapan Pilgub 2018 yang bebas dari pengaruh politik transaksional. Termasuk menggunakan Isu SARA dalam kampanye," tegasnya.
“Melalui deklarasi ini, kita menunjukkan kepada masyarakat bahwa penyelenggara pemilu sungguh-sungguh sepakat dan berkomitmen untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas," tandasnya.
Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar berharap agar semua elemen ikut menjaga kondusifitas situasi di Kebumen. “Deklarasi yang kita adakan ini merupakan kesepakatan bersama, berkomitmen agar jalannya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur berjalan damai,” kata Kapolres.
Untuk mendukung jalannya Pemilu, Polres Kebumen sendiri telah menyiapkan personel pengamanan lengkap dengan sarana dan prasarananya, serta telah melakukan simulasi pengamanan.
“Kebumen punya daerah rawan, tapi bukan rawan karena kriminalitas. Dikategorikan rawan karena geografisnya yang ekstrim dan jauh dari kota, padahal surat suara harus diantar dengan aman,” tandas Kapolres.(*)