Distapang Kebumen Temukan 17 Hewan Kurban Terkena Cacing Hati
Kepala Distapang Pudji Rahaju memantau pemotongan hewan kurban di Asrama Polisi Kebumen |
"Kita meminta masyarakat agar tidak mengkonsumsinya," pinta Pudji Rahaju, didampingi Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distapang, Purnowati, Rabu sore.
Selain itu, Pudji juga meminta, para peternak di Kebumen untuk rutin mengikuti Puskeswanling minimal enam bulan seklai. "Dengan biaya yang murah, ternak diberikan vitamin dan obat cacing," ujarnya.
Jumlah hewan kurban di Kabupaten Kebumen pada Hari Raya Idul Adha hasil pantauan Distapang tahun ini sebanyak 888 ekor sapi, 3.468 ekor kambing dan 153 ekor domba.
Distapang menerjunkan tiga tim untuk melakukan pemantauan hewan kurban. Yakni tim barat, tengah dan barat. Kepala Distapang Pudji Rahaju sendiri ikut langsung memantau di wilayah tengah.
"Monitoring ini sekaligus untuk melakukan edukasi kepada masyarakat supaya penanganan hewan dan daging kurban tahun depan lebih baik," terangnya.
Petugas pemantau diterjunkan untuk memastikan hewan kurban layak untuk disembelih dan aman dikonsumsi. Fokus pemeriksaan antara lain pemeriksaan fisik luar dengan melihat kondisi ternak adalah sehat, bugar dan memiliki kondisi fisik yang baik. Pemeriksaan organ dalam juga mutlak dilakukan seperti pemeriksaan paru, limpa, ginjal, kepala, karkas. Utamanya adalah pemeriksaan hati.
Selain itu, tim pengawas memperhatikan kebersihan dari tenaga yang menyembelih dan mengolah daging, peralatan yang digunakan, hewan yang akan disembelih, dan daging yang akan dikonsumsi.
Ciri dari hewan kurban yang mengidap cacing hati, antara lain adanya rongga-rongga di organ hati. Bila dilihat lebih seksama, maka akan ada cacing kecil berwarna putih yang keluar dari rongga tersebut. "Harapannya jika ditemukan penyakit membahayakan bisa segera diantisipasi," tegasnya.
Hati sapi yang terkena cacing |
"Lalu sebelum dan setelah dipotong bagaimana cara menananganinya. Karena kurban tidak semata-mata memotong hewan jadi daging, tapi juga harus memperhatikan syari," imbuhnya.
Ia mengatakan, pengetahuan dalam tata cara menyembelih hewan kurban, termasuk dapat mengenali dan menganalisa ciri fisik dari hewan kurban yang sehat dan layak disembelih maupun hewan kurban yang sakit.(*)