Dua Desa di Kebumen Terima Bantuan Sumur Bor dari Kementerian ESDM
Kepala Biro Keuangan Kementerian ESDM, Erika Retnowati, bersama Kepala Dinas Perkim LH Kebumen, Edi Rianto, meresmikan sumur bor di Desa Kemangguan, Kecamatan Alian.
|
Peresmian itu juga sekaligus meresmikan bantuan enam unit sumur bor lainnya di Jawa Tengah tahun anggaran 2018. Yakni Kabupaten Purbalingga satu unit, Cilacap tiga unit dan Banjarnegara dua unit.
Erika menegaskan peresmian ini menandakan sumur bor secara penuh sudah dapat digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
"Tak bisa dipungkiri, beberapa daerah di wilayah Provinsi Jawa Tengah masih mengalami permasalahan penyediaan air bersih karena kondisi alam maupun terbatasnya dana masyarakat untuk memperoleh air bersih," ujar Erika.
Oleh karenanya, lanjut Erika, Badan Geologi yang salah satu fungsinya melaksanakan penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam di daerah sulit air, melaksanakan program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam yang sudah dimulai dari tahun 2005 hingga 2017.
Sebanyak 1.795 unit sumur bor telah dibangun untuk melayani kurang lebih 5 juta jiwa masyarakat daerah sulit air bersih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Sumur-sumur bor tersebut memiliki spesifikasi teknis kedalaman 100-125 m, debit air rata-rata 2 liter/detik, dengan konstruksi pipa besi galvanis diamater 6 inchi. Kemudian, pasokan listrik dari genset dengan kapasitas 15 kVA, menggunakan pompa selam (submersible) 3 PK, dan dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa, dan bak penampungan air berkapasitas 5.000 liter.
Setiap sumur bor mampu melayani kebutuhan air bersih sampai dengan 2.800 jiwa penduduk, sehingga total penduduk yang dapat dilayani adalah sekitar 22.400 jiwa.
Ia menambahkan, tahun anggaran 2018, Kementerian ESDM menargetkan membangun sumur bor sebanyak 550 unit di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2017. Sedangkan, pada 2019 mendatang, jumlah unit sumur bor yang akan dibangun ditingkatkan kembali menjadi 750 unit.
Kepala Dinas Perkim LH Kabupaten Kebumen, Edi Rianto, yang hadir pada acara itu menyampaikan dengan bantuan ini harapannya warga bisa lebih mudah mendapatkan sumber air bersih untuk keperluan sehari-hari. Sehingga bisa lebih fokus pada kebutuhan yang lain.
"Satu sumur bor cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih satu desa. Karenanya, kepada warga penerima, hendaknya bantuan ini dijaga. Dirawat supaya awet dan bermanfaat untuk jangka waktu yang lama," tandasnya.(*)