Miris! Atlet Bulutangkis Kebumen Minim Perhatian
Usai dilantik, para pengurus PBSI Kabupaten Kebumen melakukan foto bersama di Aula Bappenda Kebumen. |
"Kalau (atlet) yang masih junior ada beberapa yang menonjol sudah masuk pelatihan Djarum. Biasanya setelah jenjang SMA yang rentan karena memang kelasnya beda. Atau mereka dilirik oleh klub lain yang lebih potensial," ungkapnya.
Selain itu, selepas lulus SLTA banyak juga atlet yang melanjutkan kuliah, sehingga otomatis bergabung dengan klub di tempatnya kuliah. "Kami (Pengurus PBSI) akan melakukan intervensi untuk peningkatan kapasitas atlet," ujar Aden.
Untuk meminimalisir kejadian serupa, pihaknya nantinya akan menggandeng orangtua angkat. Baik dari BUMD maupun perusahaan lainnya, sehingga para atlet bulutangkis Kebumen tetap bersemangat membela Kabupaten Kebumen.
"Kita harus memikirkan masa depan mereka. Misalkan bagi atlet yang beprestasi, bisa bekerja sebagai tenaga outsourching di OPD. Atau juga BUMD bisa mengangkat mereka sebagai pegawai," tegas pria yang juga Kepala Badan Pengelolaan dan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kebumen ini.
Sementara itu, pelantikan dan pengukuhan Pengurus Pengkab PBSI Kebumen masa bakti 2019-2023 diselenggarakan di Aula Bappenda Kebumen di Jalan Indrakila Kebumen, Jumat sore. Hadir pada acara tersebut Ketua Umum Pengurus Provinsi PBSI Jawa Tengah Andy Kridasusila dan Ketua Umum Koni Kabupaten Kebumen Sri Hartanto.
Adapun pengurus Pengkab PBSI Kebumen, yakni Ketua Umum Aden Andri Susilo, Ketua 1 Sutino, Ketua 2 Gangsar Kurniawan. Sekretaris Agus Junaedy dan Teguh Wahyudi, Bendahara Edi Santoso dan Nurdjaman.
Kemudian, dijajaran dewan penasehat ada HA Dwi Budi Satrio (Kepala Dinas Sosial dan PPKB), Imam Satibi (Rektor IAINU Kebumen) dan Frans Haidar (Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil).(*)