Tak Hanya Taman Bunga, Taman Banyu Langit Suguhkan Terasering Hingga Persinggahan Pangeran Diponegoro
![]() |
Sejumlah pengunjung berswafoto di salah satu spot di Taman Banyu Langit |
Pengelola Taman Banyu Langit, Sadin, menuturkan objek wisata yang ditawarkan merupakan awal konsep ekowisata dan eduwisata. Konsep taman bunga dengan latar belakang sawah terasering dan pegunungan melengkapi keindahan alam desa setempat. Sedikitnya ada tujuh tanaman bunga warna warni ditanam di tempat ini. Seperti tanaman magona, pagoda hingga suring.
Objek Wisata yang dikelola oleh BUMDES Sumber Makmur Desa Peniron itu juga menawarkan sejumlah situs. Seperti situs Watu Jaran, Watu Kembar, Watu Tumpang, Watu Gupit dan Watu Gamblok. Selain itu juga terdapat Pesanggrahan Eyang Astraguna, Goa Jlarang, Kali Pontoh hingga Lembah Watu Pecah.
"Sebagian besar situs geopark. Bahkan di situs Batu Jaran dan Pesanggrahan Eyang Astraguna merupakan tempat bersejarah. Karena tempat ini menjadi salah satu tempat persinggahan Pangeran Diponegoro pada masa perang," terangnya.
![]() |
Pengunjung melintas di sekitar papan nama bertuliskan sejumlah fasilitas di Taman Banyu Langit. |
"Nantinya juga rencananya akan ada kafe sawah, yang menyajikan kuliner tradisional seperti nasi tiwul khas Peniron," ujarnya.
Untuk menikmati keindahan alam di Objek Wisata Taman Bunga Banyu Langit, pengunjung cukup merogoh kocek Rp 5.000. Itu sudah termasuk parkir kendaraan.(*)