Siap Sambut Wisatawan, Embung Cangkring Terus Bersolek
Embung Cangkring di Desa Cangkring, Kecamatan Sadang, memang sangat mempesona. |
Kepala Desa Cangkring, Mutinah, menuturkan saat ini Embung Cangkring telah dilengkapi dengan tambahan fasilitas. Diantaranya, telah dibangun patung singa, yang mirip seperti di Singapura. Kemudian, gazebo dan taman juga sudah selesai dibangun.
"Sekarang yang sudah jauh lebih baik. Kami sudah siap menerima wisatawan untuk datang kesini," ujar Mutinah, kepada inikebumen.
Embung Cangkring memiliki keindahan yang sangat menawan. Di sekitar embung terdapat perbukitan yang memanjang dari barat ke timur. Barisan perbukitan hijau nan rapi khas pegunungan menjadi pemandangan yang akan disajikan. Embung ini berada diantara dua lembah yang dialiri dua sungai, yaitu Sungai Lukulo dibagian utara dan Sungai Cangkring di bagian selatannya.
Gazebo yang ada di sekitar embung. |
"Tempat ini juga sangat cocok menjadi lokasi camping," ucapnya.
Berada diatas perbukitan dengan ketinggian lebih dari 300 meter diatas permukaan air laut, cuaca embung yang jaraknya sekitar 34 kilometer dari Kota Kebumen ini cukup sejuk.
Embung Cangkring dibangun pada 2011 dengan luas tanah 11.800 meter persegi didanai APBD provinsi sebesar Rp 912,3 juta. Kini petani dapat memanfaatkan air maupun lahan di sekitar embung dengan jenis tanaman yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Untuk diketahui, embung merupakan penampung air hujan buatan yang dibangun dengan membentuk cekungan diatas perbukitan. Embung berfungsi untuk menampung air hujan saat musim hujan dan menyediakan kebutuhan air bagi warga khususnya petani saat musim kemarau.
Patung Singa seperti di Singapura |
Di desa ini juga terdapat tiga curug, yakni Curug Karangasem, Kalipoh dan Cangkring. "Disini ada kebun karet di Dusun Kalipoh, dan Makam Sunan Geseng di Dusun Cangkring," imbuhnya.(*)