Tersobo jadi Desa Pertama di Kebumen yang Deklarasi Tolak Politik Uang - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Tersobo jadi Desa Pertama di Kebumen yang Deklarasi Tolak Politik Uang

www.inikebumen.net PREMBUN - Desa Tersobo, Kecamatan Prembun, menjadi desa pertama di Kabupaten Kebumen yang mendeklarasikan diri untuk menolak politik uang pada Pemilu 2019.

Tersobo jadi Desa Pertama di Kebumen yang Deklarasi Tolak Politik Uang
Warga Desa Tersobo, Kecamatan Prembun, menunjukkan stiker anti politik uang disaksikan Bupati Yazid Mahfudz dan Ketua Bawaslu Kabupaten Kebumen.
Komitmen itu ditandai dengan deklarasi yang dipimpin oleh Ketua BPD dan Kepal Desa setempat pada rangkaian Launching Desa Anti Money Politic pada Pemilu 2019. Launching tersebut dilakukan oleh Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, di Halaman Balai Desa Tersobo, Kecamatan Prembun, Sabtu pagi 9 Maret 2019.

Hadir pada acara tersebut, Kapolres Kebumen AKBP Robert Pardede, Komandan Kodim 0709 Kebumen Letkol Inf Zamril Philiang. Ketua Bawaslu Kabupaten Kebumen Arif Supriyanto, Ketua KPU Kabupaten Kebumen Yulianto, serta Kepala Desa se- Kecamatan Prembun.

Bupati Kebumen  Yazid Mahfudz, menyampaikan apresiasinya atas launching tersebut. Bupati berharap, setelah ini akan ada desa atau kelurahan lain di Kabupaten Kebumen Kebumen yang mengikuti jejak Desa Tersono.

"Menolak politik uang berarti telah menegakkan demokrasi bangsa dengan pemilu yang bermartabat untuk mencapai hasil pemilu yang berkualitas," tegasnya.

Menurutnya, untuk mengatasi politik uang membutuhkan komitmen bersama penyelenggara pemilu, pemerintah dan masyarakat. "Politik uang sangat mencederai Pemilu," tandasnya.

Launching tersebut ditandai dengan pemukulan kentongan dan pemasangan stiker penolakan terhadap politik uang di rumah warga setempat oleh Bupati Kebumen.

Ketua Bawaslu Kabupaten Kebumen Arif Supriyanto, mengatakan politik uang sangat merusak nilai-nilai demokrasi. Selain itu juga merendahkan martabat masyarakat.

"Biaya politik tinggi, menghasilkan para wakil rakyat maupun pemimpin yang tidak kompeten. Selain itu, politik uang juga menghalangi kesempatan orang-orang yang punya kapasitas," ujarnya. (*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>