Kemarau Panjang, PDAM Kebumen Pastikan Ketersediaan Air Bersih Tetap Aman
Kabag Umum PDAM Tirta Bumi Sentosa Suparno memberikan keterangan pers |
Hal itu ditegaskan Kabag Umum PDAM Tirta Bumi Sentosa Kebumen Suparno, saat menjadi narasumber jumpa pers "Tanggap Darurat Kekeringan" di Gedung Press Center Kebumen, Rabu, 11 September 2019.
Baca juga:
- Pemkab Kebumen Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan
- Hujan Tak Kunjung Turun, Volume Air Waduk Sempor Susut Hingga 96 Persen
- Musim Hujan di Kebumen Diprediksi Bakal Turun Awal November
- Akibat Kekeringan Panjang, Ribuan Hektare Sawah di Kebumen Alami Puso
"Sampai saat ini sumber air masih normal, walaupun banyak masyarakat mengunggah di sosial media tentang kondisi Waduk Sempor," kata Suparno, dihadapan puluhan wartawan.
Suparno mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan PDAM memanfaatkan sejumlah sumber air. Diantaranya, Waduk Sempor, Sungai Lukulo, mata air Banyumudal Buayan, sunga bawah tanah mandayana di Rowokele. Kemudian, sungai bawah tanah Kaliwinong Sikayu Buayan, Sungai Pedegolan, Sungai Kedung Bener dan Gua Barat.
Pemkab Kebumen sendiri telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan sejak 21 Mei hingga 31 Oktober 2019.
Saat ini bencana kekeringan sudah melanda 15 desa yang tersebar pada 9 kecamatan yang berimbas pada kurangnya air bersih. Karenanya, Kabupaten Kebumen telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan selama 164 hari.
Sedangkan di sektor pertanian, kekeringan juga menyebabkan gagal panen pada 4.233 hektar sawah yang tersebar di 6 kecamatan. Sehingga mengancam menurunnya pendapatan petani.
Selain itu dampak lain yang bisa muncul dari kemarau panjang, diantaranya kebakaran hutan, pasokan listrik berkurang.(*)