Kekeringan Makin Parah, Kebutuhan Air Bersih 34.549 Jiwa Penduduk Kebumen Andalkan Bantuan
Warga menyerbu bak penampungan air bersih |
"Permintaan dan droping yang kita lakukan memang bertambah. Ini arena desa yang terdampak kekeringan di Kabupaten Kebumen bertambah," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, Salam, Selasa, 15 Oktober 2019.
Hingga pertengahan Oktober 2019, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen telah menyalurkan air bersih sebanyak 6,015 juta liter. Air bersih itu diberikan kepada masyarakat yang kesulitan air bersih akibat musim kemarau berkepanjangan.
Salam, mengatakan bantuan air bersih tersebut didistribusikan ke 8.250 Kepala Keluarga atau 34.549 jiwa. "Itu didistribusikan sejak bulan Juni sampai dengan 15 Oktober sebanyak 1.272 tangki," terang Salam.
Dari jumlah itu, yang sudah di droping menggunakan anggaran APBD sebanyak 777 unit, bantuan CSR 324 unit dan PMI 171 unit. Adapun 15 kecamatan yang sudah didroping air bersih, yaitu Kecamatan Sempor 8 desa, Karanganyar 3 desa, Karanggayam 11 desa.
Kemudian, Pejagoan 9 desa, Karangsambung 3 desa, Alian 7 desa, Klirong 1 desa, Rowokele 2 desa, Ayah 11 desa, Buayan 4 desa. Selanjutnya, Adimulyo 1 desa, Sruweng 7 desa, Kebumen 4 desa, Kutowinangun 3 desa dan Poncowarno 7 desa.
Ia menjelaskan, jadwal droping akan terus berkembang baik jumlah desa maupun jumlah tangki. Sesuai dengan perkembangan musim kemarau yang semakin lama semakin berkurang stok air bersihnya.
Pemkab Kebumen sendiri mengalokasikan anggaran sebesar Rp 346 juta setara 1.450 tangki untuk mengantisipasi kekeringan tahun ini.
Anggaran sebesar itu diperuntukan untuk bantuan air kepada warga Kebumen yang terdampak kekeringan. Tahun ini, BPBD Kebumen mengantisipasi 64 desa di 14 kecamatan rawan kekeringan di Kabupaten Kebumen.(*)