Ketimbang Lilis Yahya Fuad, Mending Dukung Zuhroh Yazid Mahfudz - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Ketimbang Lilis Yahya Fuad, Mending Dukung Zuhroh Yazid Mahfudz

Dengan Catatan Kalau Gus Yazid tidak Maju lagi

"Sama-sama bukan orang asli Kebumen dan bermodal pengalaman menjadi istri bupati. Zuhroh lebih tampak perannya sebagai istri bupati ketimbang Lilis,"
Ketimbang Lilis, Mending Dukung Zuhroh Yazid Mahfudz
Zuhroh (kiri) dan Lilis Nuryani (kanan)
www.inikebumen.net KEBUMEN - Jelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kebumen (Pilbup Kebumen) 2020, sejumlah nama muncul akan mencalonkan diri menjadi Bakal Calon Bupatu maupun Bakal Calon Wakil Bupati.

Salah satunya istri mantan Bupati Mohammad Yahya Fuad, Lilis Nuryani, yang telah mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Wakil Bupati pada penjaringan yang dgelar oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menanggapi hal itu, Aktivis Media Sosial, Achmad Marzoeki atau yang akarab disapa Kang Juki memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, ketimbang Lilis Nuryani mending Zuhroh Yazid Mahfudz, istri Bupati saat ini Yazid Mahfudz.

"Sama-sama bukan orang asli Kebumen dan bermodal pengalaman menjadi istri bupati. Zuhroh lebih tampak perannya sebagai istri bupati ketimbang Lilis," ujar Kang Juki, Senin, 6 Januari 2019.

Menurut Kang Juki, peran istri bupati bisa tampak dari fungsionalisasi pelaksanaan tugasnya. Yang secara otomatis menjadi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kebumen.

Lilis Nuryani karena berlatarbelakang orang kaya kegiatannya pemberian santunan dan bantuan. Itu bisa dilakukan Baznas, Lazismu, Lazisnu, BMH dan lembaga sosial lainnya.

Sementara di masanya ada peningkatan kasus bunuh diri di Kabupaten Kebumen kurang responsif, apalagi terhadap kasus HIV yang sudah ada di setiap kecamatan. Di TP PKK, periode kepengurusan Lilis mewariskan persoalan pengadaan seragam TP PKK se-Kabupaten Kebumen yang awalnya merupakan hasil lomba desain batik di masa Pj Bupati Arief Irwanto. Yang terdekat TP PKK Kecamatan Kebumen mati suri.

Zuhroh lebih berpikir melakukan pemberdayaan. Misalnya dari langkahnya menyegerakan aktivasi TP PKK Kecamatan Kebumen, mau mendengarkan pendapat semua pihak saat terjadi polemik pengadaan seragam TP PKK Kabupaten Kebumen. Seperti istri bupati/walikota lainnya, Zuhroh juga ikut memeragakan busana batik Kebumen pada even "Eksotika Batik Jawa Tengah" tahun lalu,.

"Maksimal tidaknya peran seseorang, tentu tergantung kewenangan yang dimiliki. Demikian juga peran yang bisa diharapkan dari seorang yang semula merupakan istri bupati saat digadang-gadang menjadi calon bupati," kata dia.

Ia menambahkan, majunya Lilis dan Zuhroh dalam pemilihan bupati (pilbup) mendatang tentu tergantung ijin suami masing-masing. Lilis mungkin sudah diijinkan maju oleh Mohammad Yahya Fuad.

Tapi Zuhroh tentu belum diijinkan, karena Yazid Mahfudz masih mendaftar menjadi calon bupati. Sehingga Zuhroh layak didukung kalau Gus Yazid tidak ikut pilbup lagi.

Alternatif Zuhroh, kalau Gus Yazid berubah pikiran dalam pencalonannya, seperti karena faktor usia.

"Karena masyarakat Kebumen juga butuh figur mantan bupati yang tetap peduli dan berdomisili di Kebumen. Menjadi mantan bupati karena memang berhenti bukan karena kalah dalam pilbup," pungkasnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>