70 Anak Pius Bakti Utama Kebumen Diajak Kunjungi Klenteng Kong Hwie Kiong - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

70 Anak Pius Bakti Utama Kebumen Diajak Kunjungi Klenteng Kong Hwie Kiong

"Persaudaraan sejati tidak dipilah-pilah, hanya kelompok-kelompok tertentu tetapi harus bersama-sama tanpa membeda-bedakan agama satu dengan agama lain,”
70 Anak Pius Bakti Utama Kebumen Diajak Kunjungi Klenteng Kong Hwie Kiong
Rombongan PAUD dan TK Pius Bhakti Utama Kebumen saat mengunjungi klenteng
www.inikebumen.net KEBUMEN - Sebanyak 70 anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK Pius Bakti Utama Kebumen melakukan kunjungan ke Klenteng Kong Hwie Kiong Kebumen, Sabtu, 22 Februari 2020. Kunjungan dilakukan untuk menanamkan toleransi antar umat beragama sejak dini.

Kunjungan dipimpin oleh Kepala Sekolah Pius Bakti Utama Chatarina Sudaryati, bersama sejumlah guru pendamping lainnya. Sesampainya di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) itu  disambut oleh Bagian Rumah Tangga Klenteng Tjen Lay dan Biokong Ismanto.

Anak-anak diajak melihat-lihat ruangan yang ada di klenteng tersebut. Usai berkeliling Kelenteng, anak-anak dihibur oleh penampilan kelompok kesenian barongsai Teratai Emas Kelenteng Kong Hwie Kiong. Anak-anak pun tampak senang, berebut memberikan angpau kepada barongsai yang melakukan atraksi.

"Melalui kegiatan ini kami ingin mengenalkan lingkungan di luar sekolah. Mulai dari sosial, kebudayaan, dan tempat-tempat publik seperti pasar dan kali ini keagamaan," kata Kepala Sekolah Pius Bakti Utama Chatarina Sudaryati.

"Persaudaraan sejati tidak dipilah-pilah, hanya kelompok-kelompok tertentu tetapi harus bersama-sama tanpa membeda-bedakan agama satu dengan agama lain,” sambungnya.

Apalagi peserta didik Pius Bakti Utama, lanjut dia, memiliki bermacam-macam latar belakang agama. Ada Budha, Konghucu, Katolik, Kristen dan Islam juga ada. Adapun kegiatan seperti itu setiap tahun dilakiukan.

Tidak hanya mengunjungi kelenteng, tetapi juga ke gereja Katolik dan Kristen, Wihara, termasuk ke Aisyiyah Kebumen saat menjelang Lebaran.

"Kami berharap sejak usia dini mereka bisa menghargai perbedaan-perbedaan yang ada," pungkasnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>