Tempat Ibadah di Kebumen Terima Kucuran Dana Hibah Rp 2,54 Miliar

Bantuan dana hibah untuk tempat ibadah dan lembaga keagamaan.

Perwakilan penerima hibah tempat ibadah

INI Kebumen, Kebumen - Tahun ini, Pemkab Kebumen mengucurkan bantuan untuk tempat ibadah sebesar Rp 2,54 miliar. Bantuan berupa dana hibah itu diberikan untuk 133 tempat ibadah dan lembaga pendidikan agama yang ada di Kabupaten Kebumen.

Secara simbolis bantuan diserahkan oleh Staf Ahli Bupati Kebumen Y Rini Kristiani, pada acara Sosialisasi Belanja Hibah kepada Lembaga Keagamaan di Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran 2020. Acara tersebut diselenggarakan di Pendopo Rumah Dias Bupati, Kamis, 5 Maret 2020.

1. Masjid Al Huda Kelurahan Panjer Terima Hibah Rp 250 juta

Sosialisasi Belanja Hibah kepada Lembaga Keagamaan di Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran 2020

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kebumen, Wahib Tamam, menjelaskan sebanyak 133 tempat ibadah akan menerima bantuan dana hibah dari Pemkab Kebumen. Dana hibah akan diberikan mencapai Rp 2,54 miliar yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2020. 

Adapun tempat ibadah yang akan menerima bantuan tersebut, yakni 2 gereja masing-masing Rp 25 juta, 6 Madrasah Diniyah (Madin) masing-masing Rp 12 juta.

Kemudian, 49 masjid masing-masing Rp 25 juta, 63 musholla masing-masing Rp 25 juta, 2 pondok pesantren Rp 55 juta dan Rp 25 juta. Selanjutnya, 11 TPQ masing-masing Rp 12 juta.

"Bantuan hibah untuk tempat ibadah tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan tempat yang kondusif dan memadai sehingga dapat dijadikan sebagai pusat kegiatan peribadatan," ujar Wahib Tamam.

Selain itu, tahun ini Pemkab Kebumen juga memberikan bantuan dana hibah sebesar Rp 250 juta untuk Masjid Al Huda Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen.

2. Optimalkan Peran Tempat Ibadah

Rini Kristiani secara simbolis menyerahkan hibah

Rini Kristiani saat membacakan sambutan Bupati Yazid Mahfudz, mengatakan pemberian dana hibah untuk tempat ibadah dimaksudkan sebagai upaya untuk mengoptimalkan peran tempat ibadah dalam mendukung pembangunan keagamaan.

"Pemberian bantuan tersebut secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat, serta merupakan bagian tak terpisahkan dari pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)," kata dia.

Menurutnya, membangun tempat ibadah harus dengan kualitas perencanaan fisik dan manajerial yang profesional. Setiap tahap pelaksanaan pembangunannya harus terencana, terlaksana, serta termonitor dengan baik dan benar.

"Selain itu, harus dapat dipertanggungjawabkan. Artinya, secara administrasi harus sesuai dengan aturan serta ketentuan yang berlaku," tandasnya.(*)