Alhamdulillah, Guru Ngaji Bakal Terima Insentif Rp 1,2 Juta - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Alhamdulillah, Guru Ngaji Bakal Terima Insentif Rp 1,2 Juta

Baznas Jateng memberikan bantuan kepada 23 ribu santri yang mondok di 400 pondok pesantren dan tidak pulang kampung
Alhamdulillah! Guru Ngaji Terima Insentif Rp 1,2 Juta
Gubernur Ganjar Pranowo saat menyerahkan hibah. (Foto : Vivi/Humas Jateng)
INI Kebumen, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan hibah insentif untuk guru ngaji di Jateng. Hibah diserahkan Gubernur Ganjar Pranowo kepada perwakilan Kantor Kemenag Provinsi Jateng di halaman Masjid Baiturrahman Kota Semarang, Rabu, 13 Mei 2020.

Hibah sebesar Rp 254,25 miliar itu berasal dari APBD Provinsi Jateng dan akan dibagikan kepada 211.455 guru ngaji. Setiap guru ngaji akan menerima insentif Rp 1,2 juta.

Dalam kesempatan yang sama, juga dilakukan penyerahan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah kepada 23 ribu santri yang mondok di 400 pondok pesantren di Jawa Tengah dan tidak pulang kampung.

Para santri tersebut berasal dari sejumlah daerah. Tak hanya dari Jateng, banyak pula santri yang berasal dari luar Jawa.

"Mereka adalah patriot bangsa karena rela tidak pulang. Sehingga hidupnya harus kita jamin. Saya berpesan pada pengurus pondok pesantren untuk menjaga agar tidak pulang, ngaji saja di pondok," kata Ganjar.

Pengurus pondok pesantren Al-Mas'udiyah Bandungan Kabupaten Semarang, Muhammad Tohirudin mengatakan, bantuan dari pemerintah itu sangat membantu para santri. Di pondoknya, ada 340 santri yang tidak pulang.

"Jadi bantuan ini sangat membantu kami yang tidak pulang ini. Soalnya sekarang sedang susah, kiriman dari rumah juga seret," kata Tohirudin.

Tohirudin menerangkan, jumlah total santri di pondok pesantrennya sekitar 1.800 santri. Mayoritas santri yang berasal dari daerah dekat pondok, diperbolehkan untuk pulang.

"Tapi yang dari jauh dan luar kota atau luar pulau tidak boleh pulang. Apalagi yang daerahnya sudah ditetapkan sebagai zona merah. Kami meminta mereka semua tetap di pondok dan ngaji bersama," imbuh Tohirudin.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>