Untuk Penuhi Kebutuhan Ekspor, Pabrik Suzuki Kembali Beroperasi Secara Bertahap
Ilustrasi |
Kini, Suzuki Indonesia secara bertahap mulai mengoperasikan kembali pabrik mulai 26 Mei 2020. Keputusan ini diambil untuk memenuhi kebutuhan ekspor karena pasar internasional mulai berangsur pulih dari dampak pandemi Covid-19.
"Pada tahap awal ini kami akan mengurangi volume produksi, dan secara bertahap akan kami lakukan evaluasi agar volumenya bisa ditingkatkan," kata President Director PT Suzuki Indomobil Motor/PT Suzuki Indomobil Sales, Seiji Itayama, Jumat 29 Mei 2020.
Pihaknya memastikan tetap menjalankan Suzuki Hygiene Commitment dan standar protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah untuk seluruh karyawan dalam pengoperasian pabrik.
"Ini adalah langkah kami untuk beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru atau New Normal sambil terus mendukung perekonomian Indonesia,” ungkapnya.
Pabrik Suzuki beroperasi kembali secara bertahap. Dari ketiga lokasi pabrik di Cakung, Cikarang, dan Tambun yang terbagi menjadi Tambun 1 dan tambun 2. Pabrik Tambun 2 merupakan area yang belum akan beroperasi.
Hal ini dikarenakan pabrik Tambun 2 merupakan lokasi produksi model-model yang lebih banyak ditujukan untuk pasar domestik. Seperti New Carry Pick Up, APV dan Karimun Wagon R.
Sementara di lokasi pabrik lainnya, Suzuki memastikan seluruh kegiatan operasional dipantau dengan ketat dan memenuhi regulasi pemerintah mengenai physical distancing. Karyawan akan dipastikan untuk mengenakan masker, selalu mencuci tangan. Hingga menjaga jarak aman dengan karyawan lainnya.
Untuk itu, Suzuki membagi jadwal makan siang di pabrik menjadi 2 shift. Sehingga tidak terjadi penumpukan orang serta membuat sekat di atas meja makan.
Selain itu, di beberapa lokasi kerja yang tidak memungkinkan untuk dilakukan physical distancing. Seperti di line production, dipasangi sekat di antara karyawan untuk meminimalkan risiko penularan virus.
Disamping memprioritaskan kualitas ekspor dan pelayanan ke pelanggan, Suzuki juga tetap fokus pada keamanan dan keselamatan karyawan.
"Kami berupaya dengan optimal mendukung perekonomian Indonesia dan memprioritaskan kualitas layanan untuk pelanggan," imbuhnya.
Pihaknya menegaskan keselamatan dan kesehatan karyawan juga tetap menjadi fokus utama.
"Kami harap keputusan ini adalah yang terbaik untuk semua pihak pada saat pandemi Covid-19 ini,” tutup Itayama.(*)