WASPADA! Banjir Rob Berpotensi Terjang Pantai Selatan Kebumen - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

WASPADA! Banjir Rob Berpotensi Terjang Pantai Selatan Kebumen

Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Kebumen Diprediksi Hingga 8 Juni 2020
WASPADA! Banjir Rob Berpotensi Terjang Pantai Selatan Kebumen
Peringatan dini gelombangan tinggi dari BMKG
INI Kebumen, KEBUMEN - Banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pantai selatan Jawa. Termasuk di pesisir selatan Kebumen.

BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jawa dan Samudera Hindia Selatan.

Diprediksi gelombang ekstrim ini akan berlangsung mulai 6 Juni 2020 pukul 19.00 hingga 8 Juni 2020 pukul 19.00 WIB.

BMKG memprakirakan gelombang tinggi mencapai 2,5-4 meter atau berbahaya di Perairan Selatan. Sedangkan, gelombang tinggi 4-6 meter atau sangat berbahaya di Samudera Hindia Selatan.

Dalam penjelasannya, BMKG menyampaikan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari tenggara-barat daya dengan kecepatan 3-25 knot. Sedangkan, di wilayah selatan Indonesia dari tenggara-barat daya dengan kecepatan 3-25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Banda bagian barat dan Laut Arafuru bagian timur.

Sejumlah perairan selatan dan Samudera Hindia Selatan berpeluang mengalami gelombang tinggi. Yakni di Kebumen, Sukabumi, Cianjur. Kemudian, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Purworejo dan Yogyakarta.

BMKG mengimbau agar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot, tinggi gelombang di atas 1,25 meter).

Kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot, tinggi gelombang di atas 1,5 meter), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tingggi gelombang di atas 2,5 meter). Kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang diatas 4 meter).

"Harap diwaspadai potensi terjadi banjir rob di beberapa wilayah pantai selatan Jawa, terutama pada saat terjadi air laut pasang maksimum," lanjut BMKG.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>