Mantan Bupati Kebumen jadi Khotib Shalat Idul Adha di Masjid Agung - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Mantan Bupati Kebumen jadi Khotib Shalat Idul Adha di Masjid Agung

Idul Adha 1441 H
Mantan Bupati Kebumen jadi Khotib Shalat Idul Adha
Jamaah Shalat Idul Adha hingga jalan depan Masjid Agung Kauman Kebumen
INI Kebumen, KEBUMEN -  Mantan Bupati Kebumen KH Nashiruddin al- Mansyur menjadi khotib Shalat Idul Adha 1441 H di Masjid Agung Kauman Kebumen, Jumat 31 Juli 2020. Shal ied yang dimulai sekitar pukul 06.30 WIB itu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Dalam khutbahnya, Nashiruddin mendoakan ribuan warga Indonesia yang meninggal dunia karena wabah virus corona termasuk meninggal dalam kondisi syahid.

Selain itu, ia juga mendoakan warga yang batal menunaikan ibadah haji tahun ini, agar diberikan kesehatan, kemudahan dan kesempatan di tahun depan.

"Islam menghendaki agar umatnya rela berkorban sebagai Bangsa Indonesia dituntut bukan hanya sebatas pada korban kambing atau sapi dan sebangsanya. Melainkan juga pengorbanan harta, ilmu, tenaga, pikiran untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di negeri ini. Termasuk musibah pandemi corona," katanya.

Pengurus Takmir Masjid Agung Kauman Kebumen KH Mohamad Dawamudin Masdar mengatakan, bertindak sebagai Imam Salat Idul Adha 1441 H pengasuh Pondok Pesantren Al Huda Jetis, Kutosari KH Wahib Mahfudz. Sedangkan Khotib KH Nashiruddin al- Mansyur.

Baca juga: Tahun ini, Tak Ada Shalat Idul Adha di Alun-alun Kebumen

Shalat Idul Adha diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Yakni wajib memakai masker, membawa sajadah sendiri, cuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer dan shaf direnggangkan 1 meter.

Sementara itu, Bupati Yazid Mahfudz, mengingatkan, baik pelaksanaan Salat Idul Adha serta penyembelihan hewan kurban sudah diatur oleh Gubernur Jateng melalui Surat Edaran tertanggal 30 Juli dan disebarkan ke para Bupati dan Walikota. Intinya, untuk pelaksanaan Salat Id di masjid perlu menerapkan protokol kesehatan.

Adapun penyembelihana hewan kurban sesuai Edaran Gubernur, panitia wajib menyediakan area yang cukup luas sebagai tempat untuk memelihata hewan kurban sebelum dipotong. Kemudian bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan setempat untuk memeriksa kesehatan hewan kurban.

Panitia juga perlu memastikan hewan kurban diberi makanan yang sehat dan bersih, menyediakan sarana dan alat pemotong hewan secara bersih. Dengan satu orang memegang satu alat jangan sampai ada pertukaran alat potong hewan. Lokasi penyembelihan hewan kurban diusahakan jauh dari jangkauan anak-anak.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>