Mengapresiasi Gerakan Kotak Kosong dengan Desain Batik Kebumen
Desain batik Kebumen kotak kosong |
Meski belum masuk tahap pendaftaran bakal pasangan calon (bapaslon), namun klaim sudah terbitnya rekomendasi dari 7 partai pemilik 41 kursi (82%) DPRD terhadap bapaslon Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih (ASRI) telah menutup pintu hadirnya bapaslon lain.
Karena syarat partai atau gabungan partai untuk mengusung bapaslon dalam pilbup adalah memiliki minimal 20% kursi DPRD.
Masih ada pihak yang optimis mendapatkan rekomendasi partai untuk bisa maju dalam pilbup, entah bagaimana caranya. Namun secara teoritis, hal itu bisa terjadi hanya apabila ada salah satu atau lebih dari 7 partai pendukung ASRI, yang mengubah dukungannya.
Jika sampai terjadi paslon tunggal dalam Pilbup Kebumen sangat memprihatinkan, mengingat tidak ada partai di Kebumen yang menjadi mayoritas mutlak. Dari pemilu ke pemilu fluktuasi perolehan kursi DPRD juga sangat dinamis.
Sangat janggal kalau mendadak partai-partai tidak menjadikan pilbup sarana mendongkrak popularitasnya menghadapi pemilu berikutnya. Masyarakat yang punya hak pilih dirugikan karena hanya disodori paslon tunggal.
Pemilihan terkesan hanya menjadi legitimasi terhadap kesepakatan yang diambil elit parpol. Substansi demokrasi bergeser hanya menjadi asesori belaka.
Sebelum paslon tunggal benar-benar nyata, maka harus dicegah semaksimal mungkin. Gerakan memilih kotak kosang bila hanya ada paslon tunggal terus menggeliat di media sosial, terutama facebook.
Meski banyak juga yang nyinyir terhadap gerakan tersebut, itu merupakan bagian dari dinamika berdemokrasi.
Untuk mengapresiasi gerakan memilih kotak kosong bila terjadi paslon tunggal, saya ingin melakukannya dengan sesuatu yang produktif, tak hanya beradu argumen dengan sudut pandang yang subyektif. Hal itu diwujudkan melalui tiga desain batik Kebumen motif kotak kosong.
Karena bukan desainer batik profesional, desain saya hanya ala kadarnya, mengangkat simbul dari dua komponen: pilbup (kotak kosong) dan Kebumen (burung lawet). Sekaligus itu menjadi semacam candra sengkala yang bermakna 2020, tahun pelaksanaan pilbup.
Bagi yang lebih ahli mendesain saya persilahkan bila hendak mendesain ulang sehingga lebih layak sebagai produk unggulan Kebumen.
Langkah sederhana ini, diharapkan bisa mendorong masyarakat bersikap lebih kreatif dan produktif dalam menghadapi momen politik yang secara berkala selalu terjadi.
Sehingga tidak dengan mudah "menjual" hak suaranya kepada para pemodal yang mengikuti pemilihan kepala daerah maupun pemilihan legislatif.(*)
Kang Juki
Salah satu moderator group facebook "Suara Rakyat Kebumen".