Sempat Tak Laku karena Corona, Petani Karet Sadang Kembali Bergairah
Karet hasil petani Sadang |
"Alhamdulillah, petani sudah lega karena pabrik sudah kembali membeli getah karetnya," kata salah satu petani karet di Sadang, Sodali, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Saat ini, harga jual karet Rp 5.000 per kilogram, lebih murah dari sebelum Pandemi Covid-19 sebesar Rp 6 500 sampai Rp 7.000 per kilogram.
"Lumayanlah ditengah wabah pandemik masih ada sedikit pemasukan," ujarnya.
Sodali mengatakan para petani yang tergabung di Paguyuban Petani Karet Sadang tersebar hampir di semua desa di Kecamatan Sadang.
Kebanyakan, para petani memanfaatkan kebun yang ada dengan cara tumpang sari. Ada juga yang memanfaatkan lahan tidak produktif untuk ditanami pohon karet.
Sebelum Covid-19, Sodali mengaku tidak mengalami kendala. Sebab, hasil produksinya itu sudah ada pihak yang menampung dari perusahaan karet di Cipari, Cilacap.
Sodali menceritakan awalnya menanam tanaman karet karena mendapat informasi, jika memiliki kebun karet ibarat memiliki ATM sendiri.
"Setiap hari katanya uang mengalir. Saya mencoba kebetulan ada keponakan yang bekerja di Kalimantan, pas pulang bawa bibit karet," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, perawatan tanaman ini tidak terlalu sulit. Dia hanya merawat secara intensif saat menanam hingga tanaman berusia tiga tahun.
"Setelah itu paling sekarang setahun kita cuma ngasih sekali atau dua kali," imbuhnya.
Selain itu, pohon tersebut juga akan mampu menghasilkan karet sampai 30 tahun lebih.
"Itung itung buat investasi untuk masa depan," tutupnya.(*)