Desa Ayah Ditetapkan jadi Kampung Nelayan Siaga Candi
Upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
 |
| Kapolres Kebumen saat berada di kawasan objek wisata Pantai Logending |
Berbagai trobosan dari Polres Kebumen untuk menarik minat masyarakat agar selalu melaksanakan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan) terus digelorakan.
Seperti yang dilakukan Desa/ Kecamatan Ayah, Polres Kebumen melaunching desa tersebut sebagai Kampung Nelayan Siaga Candi.
Ini dilakukan karena Desa Ayah memiliki pelabuhan perikanan terbesar dan salah satu pemasok ikan terbesar di Kebumen.
Sehingga secara ketahanan pangan, warga sekitar mampu menjalankan roda perekonomian dari sektor perikanan yang dihasilkan para nelayan meski dalam situasi pandemi virus corona.
Launching dilakukan oleh Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan bersama dengan Sat Polairud, Rabu 16 September 2020.
Acara tersebut dihadiri Muspika Kecamatan Ayah, TNI AL, SAR Lawet Perkasa, FKPM, Rukun Nelayan, Tagana, dan tokoh masyarakat dan kelompok pemuda desa setempat.
Dalam sambutannya, Rudy mengungkapkan protokol kesehatan harus dilakukan seluruh masyarakat termasuk para nelayan di Desa Ayah serta Kebumen pada umumnya.
"Sebagian warga masyarakat Desa Ayah, mata pencahariannya sebagai nelayan. Jika lalai tidak menerapkan protokol kesehatan, dan terpapar virus corona sehingga diisolasi, maka penyediaan ikan dari Ayah akan terhambat," kata Rudy didampingi Kasat Polair AKP Hari Harjanto.
Dengan dilaunching sebagai Kampung Nelayan Siaga Candi, Kapolres berharap nantinya masyarakat akan mendukung pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Ketua Himpunan Melayan Seluruh Indonesia (HSNI) Bejo Priyono, mengungkapkan Desa Ayah sangat layak dilaunching sebagai Kampung Nelayan Siaga Candi.
Ia menuturkan, warga masyarakat Desa Ayah dan para nelayan di Kebumen telah menerapkan protokol kesehatan sejak virus corona covid-19 di Kebumen merebak.
"Kami siap mendukung pemerintah. Jika kita amati bersama, untuk para nelayan di Kebumen sudah menerapkan protokol kesehatan," katanya.(*)
