Dihadapan Menteri Trenggono, Petambak Garam Kebumen Wadul Butuh Rumah Kaca - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Dihadapan Menteri Trenggono, Petambak Garam Kebumen Wadul Butuh Rumah Kaca

Menteri KKP Dorong Penjualan Garam Secara Digital

Dihadapan Menteri Trenggono, Petambak Garam Kebumen Wadul Butuh Rumah Kaca
Menteri Trenggono saat mengunjungi Kampung Garam Kebumen
INI Kebumen, MIRIT - Petani garam Kebumen yang tergabung di Kelompok Usaha Garam Rakyat (Kugar) butuh rumah kaca untuk bisa menghasilkan garam piramida. Yakni garam berkualitas tinggi yang harganya bisa mencapai Rp 250 ribu kg. 

Hal itu diutarakan Ketua Kelompok Usaha Garam Rakyat (Kugar), Budi Santosa, saat kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Kampung Garam Desa Tlogopragoto, Kecamatan Mirit, Jumat, 12 Maret 2021.

"Kami mengharapkan ada bantuan rumah kaca sehingga hasilnya lebih berkualitas. Bahkan dengan rumah kaca nantinya kita bisa menghasilkan garam piramida yang harganya bisa mencapai Rp 250 ribu per kg," kata Budi Santosa. 

Selama ini, lanjut Budi, dengan tunel plastik pihaknya hanya menghasilkan garam spa dengan harga sekitar Rp 40 ribu per kg dan garam konsumsi biasa Rp 6 ribu per kg.

Menteri Trenggono mengatakan produksi garam di Kabupaten Kebumen meningkat sejak adanya tunnel garam di Desa Tlogopragoto, Kecamatan Mirit.

"Dalam sekali produksi, kampung garam ini bisa menghasilkan sekitar 7,2 ton yang didominasi garam kosmetik," ujar Trenggono.

Trenggono mendorong masyarakat dan pemda memasarkan garam yang dihasilkan secara daring seperti yang saat ini sudah mulai berjalan, namun belum maksimal.

Menurut Trenggono, penjualan garam secara daring dapat mempermudah penjual dan pembeli bertransaksi sehingga diharapkan penyerapan terhadap garam yang diproduksi bisa lebih maksimal. 

Dengan demikian penghasilan petambak garam ikut meningkat."Penjualan lewat daring itu sangat bagus. Kita harus dorong agar tidak ada tengkulak," ucap Trenggono. 

Trenggono menjelaskan tunnel produksi di Kampung Garam jumlahnya mencapai 40 unit dan mulai dioperasikan sejak akhir 2020. 

Pembuatan tunnel ini bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas pemerintah untuk membantu perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Trenggono mengapresiasi langkah petambak garam di Kebumen yang mau berkembang. Untuk itu, Teenggono meminta jajarannya membantu kelompok petambak menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan.

"Bisa dibuatkan nanti rumah kacanya. Satu blok dulu untuk model," kata Trenggono.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut TB Haeru Rahyu mengatakan akan langsung melakukan konsolidasi internal membahas rencana pembangunan rumah kaca untuk produksi garam piramid. 

"Kami juga akan koordinasi dengan pemda untuk ini," ujar Haeru.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>