Innalillahi! Jemur Gabah di Sawah, Warga Petanahan Meninggal Tersambar Petir
Keterangan saksi Sabani (50) warga setempat, saat kejadian ia hanya berjarak kurang lebih 10 meter dengan korban.
Petugas memeriksa jenazah korban |
Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama melalui Kasubbag Humas Polres Iptu Tugiman mengungkapkan, peristiwa nahas itu terjadi saat korban akan menutup gabah yang sedang dijemur.
"Saat kejadian, korban tengah menjemur gabah. Kebetulan saat itu cuaca mendung, korban berniat menutup gabah. Namun saat bersamaan petir menyambar korban," jelas Iptu Tugiman, Selasa, 16 Maret 2021.
Keterangan saksi Sabani (50) warga setempat, saat kejadian ia hanya berjarak kurang lebih 10 meter dengan korban.
Ia mengetahui persis kejadian yang merenggut nyawa Museri. Sabani mendengar suara letusan memekakan telinga bersamaan dengan cahaya terang. Sesaat setelahnya, rekannya Museri tersungkur di depannya.
Panik melihat Museri tersungkur, Sabani lantas lari mencari pertolongan serta melaporkan Kades Banjarwinangun dan meneruskan ke Polsek Petanahan.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara yang dilakukan oleh Polsek Petanahan, turut menguatkan keterangan saksi, jika Museri meninggal tersambar petir.
Senada diungkapkan tim medis dari Puskesmas setempat yang melakukan pemeriksaan kepada tubuh korban, Museri meninggal akibat tersambar petir.
Museri mengalami luka bakar cukup serius di sekujur tubuhnya dari kejadian itu.
Tak ingin hal serupa terulang kembali, Iptu Tugiman mengimbau kepada warga agar lebih hati-hati.
"Jika tidak memungkinkan, mending menunggu cuaca aman. Saat hujan, sawah ataupun tanah lapang merupakan tempat cukup berbahaya untuk dikunjungi. Petir bisa datang kapan saja," imbaunya.(*)