Karangtaruna Mertokusumo Bersihkan Kali jadi Obyek Wisata
Pembukaan Obyek Wisata Kali Dungringis ditandai dengan penurunan perahu wisata oleh Wakil Gubernur didampingi masyarakat.
Wagub Taj Yasin bersepeda meninjau wisata baru di Desa Candirejo, Kabupaten Semarang. |
Taj Yasin menilai, dengan mengembangkan potensi wisata sungai, sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk bersih-bersih sungai.
"Harapan saya bisa merubah kebiasaan yang biasanya sungai dibuangi sampah, saat ini harus dibersihkan. Harus menjadi sumber kehidupan," kata Taj Yasin, dalam sambutan penyerahan 1000 paket sembako dan baju muslim sekaligus pembukaan obyek wisata Kali Dungringis, Desa Candirejo, Tuntang,Sabtu, 18 September 2021.
Wagub Taj Yasin mencontohkan pada masa sejarah, masyarakat kuno memiliki kecenderungan hidup di pinggir sungai. Hal tu, lanjutnya, membuktikan kalau kehidupan itu muncul dari air.
Dia mengaku senang dengan adanya terobosan dari Karangtaruna Mertokusumo yang mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang lebih baik. Salah satu diantaranya, adalah mengangkat potensi wisata sungai di wilayah tersebut.
Pembukaan Obyek Wisata Kali Dungringis ditandai dengan penurunan perahu wisata oleh Wakil Gubernur didampingi masyarakat.
Pada masyarakat Taj Yasin minta untuk mewaspadai musim penghujan. Tumpukan sampah di sungai yang menghambat aliran sungai, masih menjadi persoalan.
"Saya ucapkan terima kasih kepada karangtaruna untuk mendorong masyarakat memiliki sungai yang bersih. Memiliki kemanusiaan (gotong-royong) yang itu menjadi kebanggaan kita sebenarnya. Kita punya taglline di Jateng Gotong Royong. Harus dimulai dengan adanya simbol kemanusiaan," tambahnya.
Lebih jauh, Tak Yasin mengingatkan kepada Karangtaruna Mertokusumo untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, tidak bisa mengangkat potensi wisata namun meninggalkan protokol kesehatan.
Selain itu, Taj Yasin juga kembali mengingatkan pentingnya pendataan pengunjung lokasi wisata mereka ini.
"Saya berharap digitalisasi ini kita galakkan. Kita lakukan pendataannya, kapasitas berapa? Yang masuk berapa? saya berharap nanti wisata menjadi potensi pertumbuhan ekonomi tapi tidak meninggalkan protokol kesehatan," tutupnya.(*)