Keren! Lokapala, Game Moba yang Usung Sejarah Nusantara
Gubernur Ganjar Siap Dukung Game Lokal Lokapala
 |
| CEO Anantarupa Studios mengenalkan game lokal Lokapala ke Ganjar Pranowo |
Dirinya menyatakan siap mendukung kreasi game yang dibuat Ivan dan timnya ini. Game yang memiliki genre Multiple Online Battle Player (Moba) ini sepenuhnya dibuat oleh anak-anak Indonesia dan kontennya juga sarat mengangkat sejarah nusantara. Layaknya jenis game Moba, permainan game online ini juga dilakukan secara tim.
“Kontennya lokal, bagus banget, karakternya ada dalam sejarah Indonesia,” ujarnya.
CEO Anantarupa, Ivan Chen, mengaku senang dengan respon Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Pria asal Surakarta itu berharap, dengan dukungan ini akan membuat game Lokapala makin dikenal di Indonesia.
“Karena Lokapala juga banyak mengusung nilai-nilai budaya dan memperkenalkan banyak nilai untuk generasi muda kita, Pak Gubernur mendukung sekali. Nanti tinggal teknisnya kita koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Ivan menjelaskan, latar belakang pembuatan game ini berangkat dari keprihatinannya bahwa 99 persen market game saat ini dikuasai industri asing.
Di sisi lain Ivan menilai Indonesia memiliki nilai sejarah yang tinggi dan bisa dikolaborasikan dengan game tersebut. Sehingga, Lokapala tidak sekadar permainan tetapi juga alat untuk melestarikan budaya kepemimpinan yang sudah ada di Indonesia sejak ratusan tahun lalu.
Gubernur Ganjar terus terang mengaku bahwa sebelum ini dirinya tidak pernah mengetahui jika ternyata Indonesia memiliki game lokal. Lebih kagum lagi karena dari yang disampaikan Ivan padanya, gane Lokapala ini bahkan memiliki beberapa karakter yang terdapat di relief situs Candi Borobudur.
“Bahkan beberapa karakter itu ada di reliefnya Candi Borobudur, menurut saya ini keren banget dan saya sepakat, saya dukung untuk itu dimainkan dalam lomba esports dengan karakter Indonesia,” ucap Ganjar.
Dalam pertemuan tersebut Gubernur Ganjar meminta agar Iva bisa lebih mengembangkan pemanfaatan kearifan lokal Jawa Tengah. Salah satunya dengan menggali potensi sejarah Sangiran.
“Bisa nggak ya di Sangiran umpama, dibuat game tentang karakter-karakter manusia purba yang ada di Sangiran, kan menarik,” kata Ganjar.
Saran lainnya, Ivan diminta membuat game edukatif dengan mengangkat nilai budaya bangsa Indonesia.
“Jadi perjalanan-perjalanan yang bisa dimainkan dalam game dan kemudian memberikan pesan-pesan dengan nilai-nilai keindonesiaa. Ternyata bagus,” pungkasnya.(*)
