Tiga Alumni University of Manchester Sewakan Drone Rp 40 Ribu ke Petani untuk Satu Petak Sawah
Tiga Alumni University of Manchester Bantu Ganjar Membuat Teknologi Drone Pemetaan Data Pertanian
Tiga Alumni University 0f Manchester saat bertemu Ganjar Pranowo |
Tiga alumni University of Manchester, Inggris yaitu Anindita, Gian dan Ishak Hilton lewat perusahaan yang mereka dirikan bersama yaitu PT Beehive Drones, telah menciptakan berbagai drone untuk beragam kebutuhan, diantaranya untuk pertanian.
Hal itu mereka paparkan saat mengunjungi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Rabu, 27 Oktober 2021.
Gian bercerita, awal mula ketertarikan mereka pada drone. mereka sejak belajar di Manchester sudah sama-sama menekuni teknologi drone, bahkan mereka menjuarai berbagai perlombaan teknologi tingkat internasional.
"Setelah pulang ke Indonesia, kami berpikir bagaimana mengembangkan teknologi ini. Kami kemudian menetapkan pilihan membuat drone untuk suport bidang pertanian dan kehutanan. Tahun 2018, kami kemudian membuat perusahaan Beehive Drones ini," ucap Gian.
Drone mereka sewakan pada petani dengan tarif yang sangat murah, yakni Rp 40 ribu untuk satu petak sawah.
"Ini sangat efisien, karena dalam sehari drone kami bisa menyemprot atau memupuk 100 hektare lahan. Selain lebih cepat, ini juga aman karena petani tidak langsung bersentuhan dengan pestisida yang tentunya bisa membahayakan mereka," jelas Anindita.
Saat ini pihaknya sudah membantu banyak petani dalam hal pemanfaatan teknologi drone itu. Per tiga bulan ini saja, sudah ada 300 hektar lahan pertanian di Jateng yang sudah memanfaatkan teknologi drone tersebut.
Tidak hanya untuk pertanian, mereka juga membuat drone untuk mengangkut barang. Drone ini bahkan diujicobakan untuk mengantar vaksin di Sumenep Jawa Timur. Bahkan saat ini mereka juga telah membuat drone untuk pemantauan wilayah, pemantauan daerah perbatasan, serta sebagai sumber pendataan.
Memiliki teknologi yang bisa memetakan data pertanian, seperti untuk mengetahui luas lahan, prediksi panen dan lokasi mana menanam apa dan sebagainya, adalah impian Gubernur Ganjar sejak lama.
"Itu mimpi saya sejak lama, kalau itu bisa akan sangat membantu sekali. Kita tahu penanganan yang pas karena adanya data itu," ucapnya
Impian itu langsung direspon Gian. "Pas sekali Pak, kami sedang menggarap itu. Kalau Bapak mau, bulan depan kami presentasikan. Kami sudah uji coba itu di beberapa negara di Asia," jelas Gian.
Karya tiga pemuda ini menurut Gubernur Ganjar sangat membanggakan dan sangat mendukung kemajuan bangsa, khususnya sektor pertanian.
"Ini janji kami Pak, kita ini kan sekolah dibiayai negara. Kami penerima beasiswa LPDP. Kami sudah janji, selesai kuliah kami akan kembali ke Indonesia untuk mengamalkan ilmu di sini," kata Anindita.(*)