Hadiri Pelantikan Pengurus PWI, Bupati Pati Minta Jajarannya Tak Alergi Terhadap Awak Media - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Hadiri Pelantikan Pengurus PWI, Bupati Pati Minta Jajarannya Tak Alergi Terhadap Awak Media

Pers berperan sebagai pengawas kinerja pemerintah dalam konteks kritik.

Hadiri Pelantikan Pengurus PWI,  Bupati Pati Minta Jajarannya Tak  Alergi Terhadap Awak Media
Bupati Pati mengajak jajarannya tidak alergi terhadap awak media.
INI Kebumen PATI - Jajaran Pemerintah Kabupaten Pati diminta tidak alergi terhadap awak media. Sebab, awak media merupakan mitra pemerintah dalam membangun daerah.

Hal itu disampaikan Bupati Pati Haryanto, pada pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pati masa bakti 2021 – 2024 di Pendapa Kabupaten Pati, Selasa, 30 November 2021. 

Menurutnya, pers berperan sebagai pengawas kinerja pemerintah dalam konteks kritik.

“Memang perlu pengawasan, supaya kami tidak terlena dengan sanjungan. Kami butuh keseimbangan, kalau suatu ketika kami berlaku tidak benar, ya tidak apa-apa dikritik agar mengubah sikap jadi lebih baik,” ungkap bupati.

Selain itu, lanjut bupati, pers juga berperan membantu dalam mempublikasikan apa yang akan, sedang, telah dilakukan pemerintah kepada masyarakat.

“Sehebat apa pun kita bekerja, kalau tidak ada yang memberitakan, tidak akan ada yang tahu. Tidak mungkin sampai ke masyarakat,” tambahnya.

Bupati berharap, awak media dapat memiliki kompetensi dan kredibilitas dalam melakukan jurnalistik. Terlebih, di era kemajuan teknologi saat ini, jumlah wartawan semakin banyak, namun tidak semua bisa dipastikan kredibilitasnya.

Untuk itu, lanjut bupati, di sinilah peran organisasi pers yang diakui Dewan Pers, termasuk PWI dibutuhkan untuk melakukan kontrol.

Ketua PWI Kabupaten Pati Moch Noor Effendi mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan penguatan sumber daya manusia melalui ujian kompetensi wartawan (UKW).

Disampaikan, dari 34 orang anggota PWI, 27 orang sudah tersertifikasi kompeten. Bahkan, dua orang di antaranya sudah di jenjang madya.

“Kami terus dorong anggota kami untuk mengikuti UKW. Ini demi memberdayakan profesionalitas. Wartawan butuh memahami hukum-hukum pers, kode etik, supaya jadi teladan dan memberi dampak positif,” jelasnya.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>