Luar Biasa! 5.190 Orang Mendaftar Pelatihan Barista, Padahal Kuotanya Hanya 80 Peserta - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Luar Biasa! 5.190 Orang Mendaftar Pelatihan Barista, Padahal Kuotanya Hanya 80 Peserta

“Satu angkatan 40 orang karena kita tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dan angkatan kedua ini 40 orang dari 26 kabupaten/ kota," ujarnya.

Luar Biasa, 5.190 Orang Mendaftar Pelatihan Barista Padahal Kuotanya Hanya 80  Peserta
Peserta antusias mengikuti pelatihan Barista.
INI KEBUMEN - Sebanyak 5.190 orang untuk mengikuti pelatihan barista yang diadakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah. 

Padahal pelatihan yang dipusatkan di Balai Latihan Kerja I Provinsi Jawa Tengah itu kuotanya hanya 80 orang. 

“Kami ini, BLK tentunya juga melakukan inovasi, transformasi, sesuai kebutuhan dan peminatan masyarakat. Antusiasmenya luar biasa,”  kata Kepala Disnakertrans Jateng, Sakina Rosellasari, dikutip dari humasjatengprov.go.id, Sabtu, 4 Desember 2021.

Lantaran peminatnya sangat banyak, lanjut  Sakina, maka untuk menentukan peserta pelatihan dilakukan dengan mengadakan seleksi. 

Mereka menjalani dua kali seleksi. Seleksi pertama secara tertulis dan seleksi kedua melalui wawancara. Sebanyak 80 peserta yang terpilih, kemudian dibagi menjadi dua angkatan. Satu angkatan terdiri dari 40 peserta. 

“Satu angkatan 40 orang karena kita tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dan angkatan kedua ini 40 orang dari 26 kabupaten/ kota," ujarnya.

Ia mengungkapkan, peserta terbanyak dari Kota Semarang sebanyak  enam orang.  Mereka dilatih selama 12 hari. Kemudian mendapat bantuan uang transport, uang saku yang totalnya Rp600 ribu. 

"Hanya dipotong pajak saja. Lainnya semua diberikan kepada peserta. Bayangkan kalau mereka ikut pelatihan swasta. Dua hari saja, sudah Rp 2,5 juta,” ungkap dia. 

Salah satu peserta, Alvin sempat merasa nyalinya ciut saat mendaftar. Sebab, peserta  yang diterima hanya 40 orang per angkatan. 

Padahal, total yang mendaftar lebih dari 5.190 orang. Apalagi pengetahuannya tentang kopi masih sangat minus. Lantaran pengetahuannya yang minus, dia khawatir tidak bisa lulus dalam seleksi. 

“Waktu belum tahu akan diterima apa ngga, ya agak minder. Ya sudahlah coba saja dulu. Masalah hasil nanti, yang penting kita sudah coba,” kata Alvin. 

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, merasa senang Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mampu melihat pasar kerja yang punya peluang besar saat ini. Hasil pelatihannya pun, menurut Wagub, tidak kalah dengan kopi buatan cafe bintang lima. 

Menurutnya, kecermatan Disnakertrans Jateng melihat peluang pasar kerja, membuat dirinya ingin mengembangkan BLK. 

Harapannya, BLK Provinsi Jawa Tengah bisa menjadi pioner BLK di Indonesia untuk lebih banyak bekerja sama dengan dunia kerja. 

“Yang paling utama saya ingin mengembangkan BLK ini. Kalau saat ini ada barista, perhotelan, pariwisata, nanti kita kembangkan lagi,” ujar dia 

Wagub pun memberikan pesan kepada para peserta pelatihan barista agar setelah pelatihan selesai, mereka tetap saling berkomunikasi. 

Tujuannya, agar tercipta jejaring dan bisa saling sharing informasi. Mereka juga bisa membuat usaha bersama.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>